"BTW, boleh lihat gambarmu ? sebagai gantinya kamu bisa pakai ini" Ia menyerahkan pancingnya padaku. Kemudian kuserahkan buku sketskaku padanya. Iapun membuka gambar-gambarku satu demi satu.
"Gambarmu bagus - bagus banget ini, gila...."
"Tq" Aku hanya tersenyum.
Tak berselang begitu lama pancing yang kupegang bergerak-gerak, ditarik oleh sesuatu.
"Eh bro ini gimana" sedikit panik, takut pancingnya jatuh ke laut
"Tinggal tarik aja, sambil puterin itu yang di dekat gagangan"
"Gimana caranya, aku gak pernah mancing"
"Seriously ? wkwkw"
Diapun berdiri, mendekat kesampingku dan mengambil alih. Dengan sigap ia memutar-mutar senar pancing itu dengan cepat. Aku hanya melihat sebab tidak tahu cara mancing sama sekali.Â
Ternyata ia dapat seekor ikan bandeng yang ukurannya lumayan besar. Rona kepuasan muncul di wajahnya. Ia melepaskan kail dari mulut ikan, kemudian melemparkan ikan itu kembali ke laut.
"Kayaknya udah mau magrib ni, aku balik duluan. Pancing ini buat kamu aja, biar kapan-kapan kalo kesini lagi bisa mancing bareng" ia pun berkemas-kemas, dan sebelum ia balik ia menjabat tanganku.