"Alhamdulillah, Pak Hardi setuju dengan tawaranku" jawab Khalid antusias
"Syukurlah mas...., Nisa buat soto kesukaan mas malam ini, ayo mas keburu dingin" seru Nisa dengan suara datar.
"Oke Meluncur" ia lari kecil mendahului Nisa untuk menggodanya.
Beberapa saat ia sudah duduk duluan di meja makan, sedang Nisa masih di belakang. Ia sembari tadi mengamati tingkah Nisa, ia merasakan ada sesuatu yang tidak beres. Nisa menghindari kontak mata dengannya. Ada apakah ?
Dimeja makanpun Nisa tidak bercakap banyak, ia hanya senyum - senyum kecil menimpali cerita Khalid. Pikirannya ke tempat lain, tempat dulu ia biasa bercerita dengan Aziz. namun, apalah dia sudah terikat dengan janji suci. Sungguh tak pantas mengusik masa lalu itu lagi.
"Nis ...?" suara khalid menyadarkannya dari sekilas lamunannya.
"kamu Ngga papa ? ada masalah apa ?" seru Khalid menyelidik
"Ngga mas, cuma ngantuk saja Nisa" jawab nisa berkilah
"Ya udah kamu duluan aja tidurnya Nis, gak apa aku makan sendiri, ini juga sudah hampir selesai"
"Tapi..."
"Ngga apa, duluan saja "