Kemudian terlihatlah mert di depan sana sambil membawa Bunga. Dina hanya tersenyum tipis. Didalam benaknya ia berpikir, begitu mudahnya membaca pikiran seorang laki – laki.
“ Pacarmu sungguh beruntung” jawab mert
“haha, terima kasih mert. Semoga kamu segera juga dapat yang baik.” Jawab dina
“maaf, udah malam ini, aku keluar ya”
“Ok Din, Have nice dream. See you ”Jawab mert
Logged Out
Dina termenung, ia teringat akan segala percakapannya dengan Mert. Tidaklah sebentar ia berpikir akan bayangan kata – kata yang telah ia ketik. Ia geram dan menyumpahi dirinya, kenapa begitu sok tahu, sok bijaksana dan sok lebih baik dari Mert. Padahal dirinya sendiri belum seperti itu adanya dan apalagi dia seorang perempuan. Sungguh tidaklah patut seharusnya. Ia insaf mungkin masalah yang beberapa hari ini menghampirinya merupakan jalan penerang akan segala kebodohan yang menghinggapinya selama ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H