Di hotel, selain ditawarkan akomodasi, dijual pula makanan dan minuman.
Makan pagi, sarapan atau breakfast ala buffet, wajib disajikan hotel berbintang 3 ke atas.
Buffet breakfast, prasmanan, digemari tamu karena banyaknya pilihan kala bosan menyerang. Terutama bagi long staying guest atau tamu yang menetap lebih dari 7 hari, mulai perhatian pada menu sarapan.
Saking perhatiannya terkesan rewel. Maklumlah mereka akan lama di hotel, serasa di rumah sendiri.
Apa yang menarik dari buffet breakfast? Toh makan pagi kita simpel dan gak makan gembul.
Beberapa hari lalu, Kompasianer Gregorius Nafanu menyinggung soal buffet breakfast di ruang komentar. Saya pun tertarik mengulasnya.
Inilah penjelasannya.
Banyak ide kreatif pebisnis hotel membangun outlet kafe, resto sebagai penghasilan tambahan.
Tersebab tamu hotel datang dari berbagai bangsa, suku di luar pulau, luar kota maka disajikan santapan sesuai cita rasa para tamu.
Karena itu hotel-hotel mewah yang menarik pangsa pasar internasional, menyajikan menu yang fantastis.
Di sana ditemukan ragam menu dari khas Japanese food, Korean food, Oriental, Western, termasuk sajian Indonesian food yang mengagumkan.
Maka tak heran, harga kamar di hotel mewah, cukup mahal. Bila dijual eceran, harga breakfast tahun 2018-an diantara IDR 200k hingga 250k per orang di Medan.
Sedang asyik duduk di Breeze Kafe, Pak Julius, GM-ku memberi kode, "Breakfast meeting dulu, yuk," ajaknya.
Santapan lezat, tidur nyenyak
Food and beverage (F&B) menjadi sumber kekuatan pendapatan hotel setelah kamar. Namun di hotel tertentu bisnis kuliner mampu mengungguli pendapatan kamar. Wow!
Kamar dan restoran dalam wadah PHRI, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia. Keduanya bagai saudara kembar, selalu menempel, saling membutuhkan.
Bisnis kuliner akhirnya jadi lirikan pebisnis hotel. Idenya digagas pemilik, hotelier yang hobi kuliner.
"Variasi menu mesti tampil menarik. Makanan harus lezat dan berkualitas. Mana mungkin tamu datang kalau sarapan gak enak?" jelas bos, cerewet.
Tim sales marketing pun wajib menjual produk FB. Senangnya, saya sering diundang food testing sebelum menu terbaru diluncurkan.
Di hotel berbintang, kamar selalu ditawarkan berupa paket kamar termasuk makan pagi.
Berbeda dengan agen online (OTA), biasanya dicantumkan harga sedikit lebih rendah tanpa makan pagi. Istilahnya room only. Ditulis kode R/O.
Maka pengunjung jangan terkecoh. Apakah harga kamar R/O atau termasuk makan pagi?
"Kamar tidak termasuk sarapan ya, Bu," ujar resepsionis Neta, mengingatkan tamu dari Traveloka.
Kamar tanpa sarapan, jarang bahkan tak pernah diiklankan hotel. Alasannya tentu saja agar pendapatan resto melambung.
Padahal jika dicermati, tamu lebih diuntungkan. Contohnya, harga paket kamar + makan pagi 2 orang sebesar IDR 800k net.
Bila Anda membayar terpisah, harga kamar IDR 750k + makan pagi IDR 300k/2 orang. Total harga kamar + makan pagi 2 orang seharga IDR 1.050k.
Ini bahasan internal hotel, cukup diketahui saja ya.
Begini hotel yang tertib administrasinya.
"Ibu Rei, ini 2 voucer. Breakfast di lantai 7. Buka pukul 05:00 sampai pukul 10:00. Silahkan," ujar Neta.
Satu voucer umumnya berlaku untuk 2 orang. Ada pula hotel yang memberi per orang.
Semakin canggih sistem reservasi di front office, semakin memudahkan kerja miss greeter di gerbang resto.
Zaman now, miss greeter hanya memeriksa link sistem check-in dari front office yang terhubung ke restoran. Everything by online.
Menu sarapan di hotel level 4, 5 lebih beragam. Variasi yang membangkitkan selera. Wow!
Menu wajib tersedia selain Indonesian buffet yaitu roti-rotian lengkap, salad, buah-buahan, puding, kopi/teh.
Selain menu prasmanan, terdapat menu stall semacam noodle, bubur ayam, kacang hijau, dim sum, goreng singkong, risoles, martabak telur dan lainnya.
Terakhir ada salad buah, buah potong, aneka jus, pudding. Jumlah variasi menu sekitar 30 hingga 40 menu bahkan ada yang 45. Super lengkap!
Ada hotel yang menyajikan jus buah yang dipilih dari buah asli lalu diolah saat tamu memintanya.
Asyiknya, ada si Mbok jamu berkebaya, tugasnya khusus meracik ala jamu gendong.
Anda ingat? Ada 2 tujuan tamu menginap di hotel yang nyaman. Santapan lezat dan tidur nyenyak.
Inilah 9 aturan itu
Ada beberapa aturan yang berlaku universal saat makan pagi ala buffet di hotel.
Nah, berikut 9 hal yang perlu kita pahami. Adakah sesuatu yang asing?
1. Sebagai restoran di bawah naungan PHRI, sudah pasti makanan di hotel mesti halal.
Tak perlu ragu. Hukuman PHRI terhadap anggotanya tak main-main terhadap restoran yang bandel.
2. Rapi! Perhatikan baju dan sepatu Anda. Gak boleh pakai baju tidur, kimono, daster. Pantang pula bersandal ria, sandal jepit.
Sandal kamar sebenarnya tak diperbolehkan tapi masih banyak yang memakainya. Tentang hal ini, terserah pada aturan hotel masing-masing.
Saya sering bertemu anak-anak berpiyama di restoran, tampak belum mandi, aduh! Berpakaian sopan ajalah.
3. Sebutkan nomor kamar Anda saat masuk pintu resto.
Bila Greeter absen di depan, langsung pilih meja saja.
Tak lama Anda akan dihampiri waiter, sekadar tahu nomor kamar. Jika tak sempat ditanyakan, artinya mereka sedang rempong.
Bila Anda keliru menyebut nomor kamar, sang pramusaji akan memeriksa di sistem.
Di hotel-hotel yang bersistem canggih, otomatis akan terdeteksi apakah tamu telah datang atau membawa lebih dari 2 orang?
4. Breakfast voucher diberikan sesuai jumlah tamu.
Jika menginap sendirian, diberikan 1 voucer saja. Ada hotel yang fleksibel, walau menginap sendirian, tetap akan diberi 2 lembar voucher.
Barangkali Anda akan mengundang keponakan, teman, kerabat, dapat juga join sarapan.
Lebih dari 2 orang, akan dikenakan biaya mulai dari IDR 125k/orang hingga IDR 175k/orang.
Harga buffet untuk anak 5 sampai 10/12 tahun didiskon 50%. Sedangkan untuk anak di bawah 5 tahun, gratis asalkan tidur bersama orang tua, bukan anak-anak dari kerabat ya.
5. Eat up!
Ambil makanan sepuasnya. Dilarang menyisakan makanan di piring.
"Ambil sepuasnya. Makanan bersisa kena denda" itu pengumuman di resto kota dengan paket menu 'meat lover.
Di hotel belum pernah terdengar ada denda. Jikalau ada, kita sudah terbiasa makan rapi ya.
Ambil secukupnya saja. Jika kurang? Ya, ambil lagi.
6. Tidak lengah saat menghampiri meja buffet.
Jangan lalai ketika mengambil santapan di meja buffet, sementara Anda meninggalkan handphone, lap top, dompet di meja.
Ibu-ibu yang membawa tas tangan, dapat membawanya. Jika duduk berdua, bergantian saja.
Lebih baik mencegah daripada timbul masalah.
Restoran adalah ruang publik. Para tamu tak saling mengenal. Bagaimana waiter, waitress mengenali satu persatu tamu di sana?
7. Ambil menu di prasmanan, 3 kali balik, barulah duduk.
Salad, toast, telur rebus, melon jus diambil sekali jalan. Lengkap terhidang di meja, lalu duduk. Paling tidak 3 kali duduk dan berdiri.
Demikian agar tak bulak-balik ke meja buffet. Hemat tenaga dan waktu.
Ini pun, terserah kelegaan tamu. Saya? kadang mundar mandir 3, 4 kali, sebab penasaran dengan variasi menu. Siapa tahu di ujung ada santapan favorit. Aw!
8. Larangan membungkus makanan, tak boleh dibawa ke kamar sendiri, tidak meminta waiter mengirimkan ke kamar.
Outlet restoran bukanlah room service. Order melalui layanan room service, akan dikenakan biaya.
Buffet breakfast tersaji di restoran, makan di tempat, bukan untuk diantar melalui room service ke kamar.
Dibungkus tissue, dimasukkan ke tas? Ow apalagi.
9. Tamu yang sakit, sarapan boleh diantar ke kamar.
Aldi peserta pelatihan selama 5 hari. Hari ke-2, ia mengeluh demam. Tubuh terbaring, lemas, menggigil, katanya.
Hari berikutnya, kawan sekamar harus berkorban tanpa AC. Rupanya Aldi tak terbiasa di kamar berpendingin.
"Selamat pagi Room Service, tamu #718 sakit, mohon dikirim breakfast ke kamar!" ujar Duty Manager.
Ini kekecualian. Tapi gak boleh drama, pura-pura sakit. Harus melalui periksa petugas dari klinik hotel.
Di hotel, tak perlu khawatir hal apapun, tersebab manajemen telah memikirkan segala kemungkinan yang akan terjadi. Sip!
Anda pernah datang ke resto, lalu santapan hampir habis? Nah, perhatikan jam sibuk sarapan. Pukul 07:30 hingga 09:30 ini jam favorit.
Di hotelku seminggu sekali, kepala departemen giliran tugas di resto. Pukul 07:00 tepat, tiba di restoran. Apa tugasku selama 2 jam itu?
Memeriksa penampilan staf resto. Adakah keluhan tamu pada menu sarapan? Adakah tamu yang alergi makanan tertentu?
Terkadang saya pun membantu staf, kala resto hiruk pikuk alias sibuk.
Jika Anda minta bantuan, panggil saja si 'jas hitam. Ia akan senang membantu.
Makan pagi di hotel dengan variasi menu dan tersaji menarik, membuat para tamu candu bermalam di hotel.
Sebagian tamu memilih hotel karena nikmatnya menu sarapan. Sebagian lagi karena sajian makanan tradisional yang menawan di buffet breakfast.
"Breakfast meeting, yuk," itu ajakan sarapan sambil diskusi.
Salam hospitality
