Mohon tunggu...
Celestine Patterson
Celestine Patterson Mohon Tunggu... Hoteliers - Hotelier: Hotel Management, Sales Leader, Management Hospitality

🍎Hotelier's Story : Pernak-Pernik Dunia Hospitality (Galuh Patria, 2021). Warna-Warni Berkarir Di Dunia Hospitality (Galuh Patria, 2022). Serba-Serbi Dunia Perhotelan by CL Patterson dkk (Galuh Patria, 2023). Admin of Hotelier Writers Community (9 June 2023 - present)

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Kenapa Telemarketing, Jika Ada Cara Lain Jualan Asuransi

9 Agustus 2021   13:11 Diperbarui: 10 Agustus 2021   04:57 821
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bidik layar sms. Sumber dokpri

Kemarin Jack menelponku, komplain gegara panggilan telpon bertubi-tubi dari perusahaan asuransi.

Panggilan telpon, sms hampir setiap hari datang, termasuk dari pinjol alias pinjaman online. Padahal ia  tak pernah menyentuh aplikasi itu.

"Aku gak nyaman ditelpon. Seperti dikejar-kejar," kata Jack.

Sayangnya handphone milik Jack  tanpa fitur blok. Walau diblokir, panggilan tetap jalan.

Dua hari lalu, seorang wanita mengontakku. Mengaku dari bank dan asuransi.

Pertanyaan pertama, nadanya dari seorang telemarketer pemula. Nyerocos terus, tanpa koma apalagi titik.

Belakangan marak penawaran produk asuransi melakukan telemarketing. Minggu lalu, selama 5 hari saya iseng mendata panggilan telpon.

Saya mendapat telpon dari unkown caller 2x dan 5x panggilan dari nomor berbeda.

Lima panggilan dijawab. Mereka dari bank swasta menawarkan asuransi dan tabungan berjangka. Jam panggilan pagi hari pukul 08:30, pukul 16:00 dan unknown caller pukul 20:00.

Saya tak mau buruk sangka. Gencarnya panggilan telpon pasti diketahui dari database perbankan karena saya tak punya kartu kredit dan hutang-hutang lain.

Sumber lain, mungkin juga dari nomor hp dari kartu bisnisku yang bertebaran.

Saya cukup sabar menjawab panggilan itu kecuali unknown caller.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun