Mohon tunggu...
Celestine Patterson
Celestine Patterson Mohon Tunggu... Hoteliers - Hotelier: Hotel Management, Sales Leader, Management Hospitality

🍎Hotelier's Story : Pernak-Pernik Dunia Hospitality (Galuh Patria, 2021). Warna-Warni Berkarir Di Dunia Hospitality (Galuh Patria, 2022). Serba-Serbi Dunia Perhotelan by CL Patterson dkk (Galuh Patria, 2023). Admin of Hotelier Writers Community (9 June 2023 - present)

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Adakah Satu dari Sejuta Kebaikan Tersisa Baginya?

24 Juli 2021   09:10 Diperbarui: 24 Juli 2021   09:31 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ada banyak jalan membagi kebaikan. Tidak hanya materi, tapi juga tenaga, waktu dan perhatian. (ilustrasi Pixabay)

"Hati ini terpuaskan jika mampu menolong saudara kita,"  Katanya lagi. Bosku manggut-manggut, tentu saja harus sepakat.

Dua bulan kemudian..

Tiada angin, tiada hujan. Dua awak media ingin bertemu pimpinan hotel. Jurnalis ingin mengorek langsung perihal keracunan makanan di panti asuhan Waringin. Berita begitu cepat tersiar.

"Makanan yang dikirim tadi siang, basi!" GM mengulang informasi jurnalis itu. Ruth terdiam. Kami semua panik!

"Anak-anak itu telah dilarikan ke rumah sakit," ujarnya. Ruth langsung meneliti makanan yang dikirim. Adakah makanan basi? Jam berapa dikirimkan lalu dimakan?

Ia langsung menginvestigasi rangkaian waktu dari mulai memasak hingga makanan ditelan.

Berjam-jam kami terdiam sambil menunggu hasil laboratorium, karena kabar keracunan itu. Kejadian ini kasus luar biasa. Pimpinan menginstruksikan seluruh staf food & beverage product dan service untuk melapor secepatnya.

Ruth murung. Jiwanya menangis karena duka hati. Selang 4 jam, keluarlah hasil investigasi dari uji lab. Ibu kepala yayasan menelpon Ruth langsung.

Empat remaja terkena racun karena olahan jamur yang berasal dari kebun di luar area asrama.  Jamur diolah menjadi masakan tanpa setahu ibu pengawas.

Setelah menelpon, Ruth menarik napas, lega.

 "Ren, aku ke kamar dulu ya," katanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun