Untuk rombongan lebih dari 3 orang, mereka dapat selalu bersama karena ruang tidur tidak bersekat. Bagi solo traveler atau pasangan akan ditempatkan di kamar berukuran kecil, bahkan super kecil. Tentang solo traveler dapat dibaca tautannya di sini.
Bila tiap-tiap kamar hotel dipenuhi fasilitas TV, AC, mini bar, hostel hanya menyediakan tempat tidur dan kamar mandi yang saling berbagi dengan tamu lain. Jadi bergiliran jika hendak mandi, antri jika hostel penuh.
Dalam rombongan wisata, biasanya mereka nyaman saja tidur dalam satu ruang karena masa tinggal yang singkat. Mereka, mahasiswa atau muda mudi berusia 17 hingga 35 tahun.
Hostel populer di kalangan backpacker. Dengan waktu menginap singkat, mereka jarang kembali ke tempat yang sama. Begitulah anak muda yang gemar mencari suasana berbeda.
Apakah tamu hostel selalu dari kalangan backpacker?
Karena hostel biasanya berlokasi di tengah kota, ada juga yang masuk melalui gang-gang sempit, maka Anda jangan berharap disambut oleh doorman atau doorgirl.
Pernah terjadi ketika di Kuala Lumpur, seluruh hotel penuh karena acara tahunan (international event). Hari telah larut malam, saya menginap di hostel dengan bayaran dibawah IDR 350 ribu di pusat kota.
Sementara bila dibandingkan hotel bintang 2 saja, harga hotel jauh di atas itu, sekitar IDR 650 ribu per kamar per malam.
Saat itu menginap guna keperluan mandi sekaligus bahan survei serta sekalian mencari pengalaman bermalam di hostel.
Hostel selalu digambarkan sebagai tempat-tempat horor. Film-film kerap memberi judul hostel yang berhubungan dengan hantu dan sebagainya. Tidak tahu pasti tentang hal itu, mungkin karena banyaknya hostel tua dan angker, tidak terawat.
Ketika bermalam di hostel itu, saya berjumpa dengan backpacker yang berkeliling ke berbagai negara di Asia. Jack, mahasiswa dari Inggris, rencananya berniat berkeliling ke beberapa negara Asia dalam 10 hari.