Wah, ternyata urusan menjadi sedikit runyam. Cinta mencintai tak pernah pudar tampaknya Suamiku risau. Bagaimana cara menyampaikan pendapatnya secara bijak. Artinya ia harus menemui pria tua itu secepatnya, jangan-jangan....
Pertanyaan demi pertanyaan berkecamuk di kepala, sambil kuberdoa agar ibu berpikir ulang dengan keputusannya untuk menikah.
Mungkin ibu kesepian, tiada kawan berbincang. Walau si dora menemaninya sepanjang hari, bukan berarti ia dapat melepas rasa sepi.
Akhirnya terbanglah kami ke Plymouth, hanya ingin melihat keadaan pria tua itu apakah seorang pria yang pantas untuk Ibu. Kami tak mau membuat Ibu kesepian di sisa harinya. Apapun akan kami lakukan asal ibu bahagia.
Setiba di rumah, kami mendapati Ibu dan pria itu berada di ruang tengah sedang bercakap. Ibu sibuk dengan kedatangan kami. Seperti biasa ia telah menyiapkan makanan kesukaan anaknya, lasagna fetuccini.
Akhirnya kami tahu, Jean Darchicourt pria tua asal Perancis itu berkawan sejak ibu remaja. Istrinya telah wafat 5 tahun lalu dan ia hidup seorang diri di rumah, percis seperti yang ibu alami.
Sudah kuduga, Ia tampak gagah ketika belia. Terlihat dari sisa garis ketampanannya. Ia seorang pensiunan dari Cruiship. Kedua anaknya berada di Australia beserta 2 orang cucu.
Setelah kami berbincang sampai larut, akhirnya tiada alasan untuk menghalangi ibu tinggal bersama pria itu. Mereka hanya ingin berbincang, bersenda gurau, saling mendengarkan.
The blessing of wedding ceremony
Sebelum kembali ke Malaysia, kami mengundang seorang pastor untuk memberkati pernikahan mereka. Kami semua bahagia. Dua orang yang kesepian menjalani hidup bersama di usia senja, kini senyum ceria dan bahagia menghampiri hari demi hari.
Meow....meow.... Dora, kucing kesayangan selalu berada di tengah hangat suasana.