Psikoneuroimunologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang psikologis, saraf, dan proses imunologi . Disini psikoneuroimunologi mengkaji interaksi hubungan faktor stress psikologi terhadap respon imun pengaruh stress psikologis pada perubahan respon imun, dan manifestasi berbagai penyakit yang diperantarai respon imun. Dalam psikoneuroimunologi terdapat ilmu turunan yaitu psikoneuroalergologi yang merupakan ilmu yang berfokus pada keterkaitan alergi imunologi yang bersumber drai factor psikososial. Peran atau hubungan psikoneuroimunologi yang mana dalam ilmu turunannya psikoneuroalergologi. Studi kasus dan penelitian telah memberikan bukti tentang hubungan ini. Adanya keterkaitan antara stress yang bisa mempengaruhi penyakit kulit seperti dermatitis dalam apa yang telah dijelaskan di psikoneuroimunologi.
Psikoneuroimunologi mengajarkan pelatihan biofeedback adalah teknik terapeutik di mana pasien dilatih untuk secara sadar mengubah respons otonom, dalam upaya membentuk pola kebiasaan baru dan memengaruhi imunoreaktivitas agar berdampak positif pada keparahan gejala.
Â
Daftar Pustaka
Andaryanto, A. (n.d.). Pengaruh Dermatitis Atopik, Urtikaria dan Gangguan Saluran Cerna. Dermatologi, 111-113.
Kristanti, L. (2017). Dermatitis. Dermatologi, 7-9. Retrieved from http://repository.unimus.ac.id/1050/3/BAB%20II.pdf
Ningsih, S. S., Alim, A., & Gafur, A. (2019). Gambaran Kejadian Dermatitis. Health Community Empowerment , 103.
Sutedja, d. E. (n.d.). Psikoneuroimunologi pada Dermatitis. Dermatologi, 43-50.
Wardhana, d. M. (2016). In d. M. Wardhana, Pengantar Psikoneuroimunologi (pp. 9 -19).
Wardhana, M. (n.d.). PSYCHONEURODERMATOLOGY DISEASES. Dermatologi, 1-3.
Wirata, d. G. (n.d.). Dermatitis Kontak Alergi. Dermatologi, 7-8.