Ku peras otak sambil kukerutkan dahi
Sampai peluh menetes membasahi seluruh raga
Ku pusatkan seluruh jiwa seraya kugumamkan kata-kata
Tuk mengundang inspirasiku yang sejenak pergi entah kemana
Cukup lama kau tak datang menghampiriku
Semenit, sejam
Seminggu, sebulan, atau bahkan setahun
Semenit kau bilang lama?
Bagaimana bisa? Apakah kau sudah gila?
Ya bagiku semenit lama, sejam lama, seminggu lama
Apalagi sebulan atau bahkan setahun
Semuanya lama tanpa mampu ku ukur dengan satuan masa dan waktu
Sekedar tuk menunggu sang inspirasiku datang
Yang bisa ku goreskan di dinding langit
Ku sisipkan di bilik-bilik lini masa
Ku himpun dalam serpihan-serpihan kertas
Agar suatu saat nanti bisa menjadi saksi
Bahwa aku tak menyia-nyiakanmu
Wahai inspirasiku
Aku pun mulai gelisah gundah gulana dalam sepi
Memikirkanmu dalam luka dan perih di hati
Aku pun mulai kecewa menyerah dalam ketidakberdayaan
Untuk menghadirkanmu walau hanya dalam mimpi
Lalu akupun terkejut dalam ketidak percayaan
Ternyata inspirasiku ada di dalam diriku
Di dalam diri kamu
Di dalam diri dia
Dan di dalam diri mereka
Bahkan bertebaran di mana-mana
Ah bagaimana bisa?
Omong kosong kamu
Iya aku gak bohong
Ternyata inspirasiku ada dimana-mana
Inspirasimu juga ada dimana-mana
Jangan kau sia-siakan sedikitpun
Jangan kau abaikan sedetikpun
Inspirasiku datang setiap saat
Inspirasiku mampir setiap waktu
Inspirasiku datang ketika mukaku memerah penuh amarah
Inspirasiku datang ketika aku tertawa terbahak meledak
Inspirasiku datang ketika aku makan
Insprasiku datang ketika aku minum
Inspirasiku datang ketika aku diam ataupun berjalan
Inspirasiku datang ketika aku hendak tidur
Inspirasiku datang ketika aku terbangun dari tidur lelapku
Inspirasiku datang ketika aku tersadar dari mimpi indahku
Inspirasiku menemani
Ketika ku sedang menunggu sang pujaan hati menyiapkan sarapan pagi
Bahkan dengan sombong dan songongnya inspirasiku datang
Ketika aku menempelkan kedua telapak tangan
Dan kening di tempat sujudku
Menunaikan kewajiban sebagai seorang hamba
Hanya saja sering kali kau ku abaikan
Acap kali kau ku campakkan
Maafkan aku inspirasiku
Yang selalu datang setiap waktu
Dan setia menunggu
Mengharap gapaian tangan dan pelukan hangat tubuhku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H