Mohon tunggu...
Roestiawati
Roestiawati Mohon Tunggu... Lainnya - Hidup bermanfaat dan berbagi

Berbagi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Sakit Asam Lambung, Sederhana tetapi Berbahaya

3 Juli 2020   11:56 Diperbarui: 3 Juli 2020   11:59 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Istilah sakit asam lambung tidak asing lagi bagi telinga kita. Seolah orang sudah hafal dengan istilah asam lambung. Ada yang berpendapat seperti sakit maag, telat makan, pikiran, dll, yang menimbulkan asam lambung itu naik. Dan penderita menjadi tidak nyaman. 

Seperti itulah garis besar yang saya pahami waktu itu. Pemahaman sederhana, seperti namanya, dan seolah memang sakit sederhana, sakit yang biasa aja. 

Sampai akhirnya, tiba-tiba saja kondisi tubuh saya kurang sehat. Dan dokter menyatakan saya menderita asam lambung. Dan diberikan beberapa obat untuk saya konsumsi.

Masih sesederhana yang saya pahami. Seperti orang sakit flu. Minum obat, istirahat, 2-3 hari sembuh. 

Ternyata tidak sesederhana itu. Gejala yang lain mulai mengikuti. Perut terasa mual, nafas tidak bisa panjang, jantung berdetak kencang, telinga berdengung. Bahkan untuk berjalan 5-6 meter saja, bagaikan berlari cepat. Nafas mulai tersengal. 

Semakin hari saya semakin panik, seakan tidak ada titik menuju kesembuhan. Saya bolak balik konsultasi ke dokter dan browsing, berbagai cara saya coba, dengan 1 tujuan saya ingin sembuh.

Meskipun ada kalanya terasa sehat, sembuh, 1-2 hari, tiba-tiba sakit itu akan datang lagi.

Saya semakin cemas, takut, kuatir, sedih, melihat kondisi yang tak membaik. Takut bepergian, kuatir jika tiba-tiba sesak nafas. Takut tiba-tiba pingsan, dll. Dan banyak kekuatiran lainnya yang timbul.

Bahkan saya merasa mulai memasuki kondisi awal depresi dengan ketakutan dan kecemasan yang mulai berlebihan . Bersyukur, saya masih bisa berpikir jika ini terus berlanjut bisa benar-benar depresi.

Saya berusaha menenangkan diri, berdoa, berpikir tenang dan berpikir positif. Serta memulai pola hidup sehat. Setelah lebih dari 1 tahun, saya jalani kehidupan baru saya, akhirnya saya lepas obat, mulai hidup normal.

Berikut saya tuliskan langkah-lagkah  yang saya ambil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun