Istilah sakit asam lambung tidak asing lagi bagi telinga kita. Seolah orang sudah hafal dengan istilah asam lambung. Ada yang berpendapat seperti sakit maag, telat makan, pikiran, dll, yang menimbulkan asam lambung itu naik. Dan penderita menjadi tidak nyaman.Â
Seperti itulah garis besar yang saya pahami waktu itu. Pemahaman sederhana, seperti namanya, dan seolah memang sakit sederhana, sakit yang biasa aja.Â
Sampai akhirnya, tiba-tiba saja kondisi tubuh saya kurang sehat. Dan dokter menyatakan saya menderita asam lambung. Dan diberikan beberapa obat untuk saya konsumsi.
Masih sesederhana yang saya pahami. Seperti orang sakit flu. Minum obat, istirahat, 2-3 hari sembuh.Â
Ternyata tidak sesederhana itu. Gejala yang lain mulai mengikuti. Perut terasa mual, nafas tidak bisa panjang, jantung berdetak kencang, telinga berdengung. Bahkan untuk berjalan 5-6 meter saja, bagaikan berlari cepat. Nafas mulai tersengal.Â
Semakin hari saya semakin panik, seakan tidak ada titik menuju kesembuhan. Saya bolak balik konsultasi ke dokter dan browsing, berbagai cara saya coba, dengan 1 tujuan saya ingin sembuh.
Meskipun ada kalanya terasa sehat, sembuh, 1-2 hari, tiba-tiba sakit itu akan datang lagi.
Saya semakin cemas, takut, kuatir, sedih, melihat kondisi yang tak membaik. Takut bepergian, kuatir jika tiba-tiba sesak nafas. Takut tiba-tiba pingsan, dll. Dan banyak kekuatiran lainnya yang timbul.
Bahkan saya merasa mulai memasuki kondisi awal depresi dengan ketakutan dan kecemasan yang mulai berlebihan . Bersyukur, saya masih bisa berpikir jika ini terus berlanjut bisa benar-benar depresi.
Saya berusaha menenangkan diri, berdoa, berpikir tenang dan berpikir positif. Serta memulai pola hidup sehat. Setelah lebih dari 1 tahun, saya jalani kehidupan baru saya, akhirnya saya lepas obat, mulai hidup normal.
Berikut saya tuliskan langkah-lagkah yang saya ambil.