Mohon tunggu...
Caturprasetyanews
Caturprasetyanews Mohon Tunggu... Jurnalis - Media Catur Prasetya News adalah Media Publik Untuk belajar Hukum yang Adil dan beradab
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Nama saya Guslian Ade Chandra profesi wartawan dari kota petro dollar yaitu kota Lhokseumawe

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kejahatan Pemusnahan Situs Sejarah Peradaban Bangsa Turki di Aceh, Turki Menanggapi

19 Oktober 2021   14:54 Diperbarui: 19 Oktober 2021   14:59 554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Laporan Guslian Ade Chandra & Bustamam 18/10/21

Banda Aceh - Catur Prasetya News Pemimpin Darud Donya Cut Putri Cucu Sultan Aceh keturunan Sultan Jauharul Alam Syah Johan Berdaulat Zilullah Fil Alam menyampaikan, bahwa Ia sangat bersyukur dan berbahagia, atas sambutan baik dari Turki terkait usaha penyelamatan situs sejarah peradaban Islam Asia Tenggara di Aceh.

"Pihak Turki juga ingin tahu lebih jauh dan mempelajari lebih dalam tentang situasi darurat yang sedang terjadi di Aceh", terang Cut Putri.

Seperti diketahui, sebelumnya Cut Putri Pemimpin Darud Donya resmi menyurati Presiden Turki Recep Tayyib Erdogan, untuk meminta bantuan terkait adanya upaya pemusnahan situs sejarah peradaban bangsa Turki di Aceh oleh pemerintah. 

Dalam surat resmi tersebut, Cut Putri menyatakan bahwa Aceh berada dalam kondisi darurat, dan sudah memerlukan bantuan Turki untuk turun tangan membantu rakyat Aceh yang sedang berjuang. 

Cucu Sultan Aceh itu membeberkan perihal kondisi darurat tersebut, termasuk tentang data dan fakta proyek IPAL Banda Aceh dan segala pelanggarannya, sebagai proyek yang berusaha memusnahkan jejak peninggalan sejarah kekhalifahan Turki Utsmaniyyah di Aceh Darussalam.

Untuk diketahui bahwa Proyek IPAL Banda Aceh adalah Proyek Strategis Nasional, yang bersumber dana dari pihak asing melalui APBN dibawah Kementerian PUPR RI, yang dipimpin langsung dibawah komando konsultan dari Belanda. Proyek ini bermasalah sejak awal pembangunannya tahun 2015 karena banyaknya protes.

Proyek IPAL Banda Aceh semakin diprotes meluas oleh rakyat Aceh, karena sengaja dibangun di kawasan yang sejak dulu terkenal sebagai kawasan paling penting dalam sejarah Islam di Asia Tenggara, yaitu kawasan Titik Nol awal mula lahirnya Kesultanan Islam Aceh Darussalam, yang didirikan pada tanggal 1 Ramadhan 601 H bertepatan 22 April 1205 M oleh Ghazi Sultan Johan Syah.

Titik Nol Kesultanan Aceh Darussalam itu dikenal sebagai Kawasan Situs Sejarah Istana Darul Makmur Kuta Farushah Pindi Gampong Pande Banda Aceh, yang berisi ribuan makam para Raja dan Ulama Kesultanan Aceh Darussalam, bangunan-bangunan kuno, artefak dan objek bersejarah lainnya. Sejak dulu Gampong Pande menjadi pusat penelitian sejarah oleh pemerintah, para sejarawan, dan para arkeolog yang datang dari berbagai belahan dunia.

Cut Putri menyampaikan bahwa dalam upaya penyelamatan kawasan situs bersejarah ini, selama bertahun-tahun pihaknya sudah melakukan segala usaha damai, melakukan pertemuan-pertemuan dengan pihak terkait, termasuk menghubungi dan menyurati resmi berbagai pihak. Ratusan lembar surat-surat sudah dikirim berulang-ulang ke berbagai pihak terkait.

Editorial Guslian Ade Chandra & Bustmam 18/10/21
Editorial Guslian Ade Chandra & Bustmam 18/10/21

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun