Mohon tunggu...
Catherine Cellina Soedharmo
Catherine Cellina Soedharmo Mohon Tunggu... Editor - penulis

saya suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pedagang Kaki Lima dan Bayangan Kemiskinan di Kota Jakarta Timur

30 Agustus 2024   09:00 Diperbarui: 30 Agustus 2024   09:03 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada daerah Jakarta Timur, kami menemukan sebuah permasalahan sosial yang cukup menarik perhatian, yaitu banyaknya pedagang kaki lima yang berjualan di sekitar trotoar dan pinggir jalan. Maraknya pedagang kaki lima di Jakarta Timur ini pastinya memiliki banyak faktor, salah satunya merupakan kemiskinan dan kurangnya lapangan pekerjaan yang mendorong orang orang untuk membuka usaha, namun tidak memiliki modal yang besar sehingga akhirnya menjadi pedagang kaki lima. 

Beberapa argumen yang sudah ada tentang PKL, terbukti dalam wawancara yang penulis lakukan pada hari Senin, 28 Agustus 2023 kepada salah satu PKL yang ada di Banjir Kanal Timur (BKT), Jakarta Timur Wanita yang berusia 39 tahun ini sudah berjualan sejak 1,5 tahun yang lalu tepatnya pada tahun 2021.

Sumber: dokumentasi pribadi
Sumber: dokumentasi pribadi

"Saya jualan dari jam setengah 2 siang, kadang sampe jam 12 malam"

"Pendapatan nya naik turun dan gak stabil banget sih, udah 2 minggu ini lagi turun"

Pada kasus ini, kemiskinan menjadi gejala sosial yang membuat timbulnya suatu masalah sosial yaitu maraknya PKL. Kemiskinan yang terjadi di sebagian masyarakat membuat mereka tidak memiliki pilihan lain. Keterbatasan ilmu pengetahuan yang dimiliki pun membuat lapangan kerja formal bagi mereka terbatas.
Pedagang pedagang tersebut awalnya tidak memberikan dampak yang besar bagi masyarakat, namun seiring berjalannya waktu masalah ini semakin marak dan semakin banyak orang yang membuka usaha seperti ini sehingga beberapa masyarakat merasa terganggu. Permasalahan maraknya Pedagang Kaki Lima (PKL) di perkotaan, khususnya di Jakarta Timur, tentunya memiliki dampak tersendiri bagi masyarakat. Dampak ini dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu dampak positif dan dampak negatif. 

Dampak Positif yang terjadi adalah : 

  1. Meningkatnya Ketersediaan Barang dan Jasa

Kehadiran PKL tentu memberikan dampak bagi ketersediaan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Para PKL juga menawarkan berbagai kebutuhan baik makanan, minuman, pakaian, dsb. 

  1. Harga Terjangkau 

Harga yang dipatok oleh para PKL juga cenderung lebih murah dibandingkan dengan toko-toko besar. Hal ini memungkinkan semua lapisan masyarakat, terutama yang berpenghasilan rendah, untuk memenuhi kebutuhan mereka tanpa harus mengeluarkan biaya yang besar.

  1. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun