Pada ulasan kali ini, akan lebih berfokus pada Gedung Museum Nasional (Unit A) melalui lobby auditorium. Â
Sebelum memasuki area museum, perlu melakukan scan barcode Peduli Lindungi dan membayar tiket masuk terlebih dahulu dengan harga cukup terjangkau. Tiket masuk dewasa sebesar Rp 5.000,00 dan anak - anak sebesar Rp 2.000,00 (berlaku harga perseorangan). Tiket masuk dewasa sebesar Rp 3.000,00 dan anak - anak sebesar Rpp 1.000 (berlaku untuk rombongan dengan ketentuan 20 orang). Sedangkan untuk turis sebesar Rp 10.000,00.
Museum Gajah (Museum Nasional Indonesia) terdiri dari 4 lantai dengan berbagai koleksi yang berbeda. Di setiap lantainya diawasi oleh satpam penjaga dan terdapat lantai yang tidak diperbolehkan berfoto untuk mengabadikan koleksi yang dianggap rawan. Jika anda datang di waktu mendekati jam tutup operasional, ada baiknya anda mengikuti arahan dari seorang cleaning service baik hati yang mengatakanÂ
"Kalau datangnya udah mau tutup gini, mendingan langsung naik lift explore lantai 4 dulu, baru nanti turun - turun ke lantai di bawah gitu" ujar Rosiana, cleaning service Museum Gajah (Museum Nasional Indonesia).
Lantai 1 terdapat koleksi manusia zaman purba dan cerita sejarah perkembangannya lengkap beserta lingkungannya. Mulai dari tulang belulang manusia, jenis manusia tiap zamannya, mata pencaharian dan alat senjata yang digunakan. Beberapa koleksi dan fosil manusia purba utuh disimpan dalam kotak kaca. Terdapat pula infografis penjelasan keberadaan manusia.
Lantai 2 museum berisikan koleksi tentang ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan teknologi seperti berbagai alat transportasi yang digunakan sebagai mobilitas zaman penjajahan, peralatan dapur dan bahan olahan pangan, arsitektur (rancang bangunan), dan model rumah tongkrongan.Â
Tidak hanya itu perkembangan ilmu pengetahuan juga dapat ditemukan di lantai 2 ini. Seputar penjelasan mengenai kondisi ekonomi zaman penjajahan, dimulai dari tax income, pajak dan sumber pendapatan, pengetahuan astronomis, aksara dan bahasa juga bendera.