Mohon tunggu...
Catharina Rosa Aprilysia
Catharina Rosa Aprilysia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Just Learn!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bahaya Jurnalisme Kloning yang Diwajarkan!

17 Oktober 2022   08:57 Diperbarui: 17 Oktober 2022   09:05 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jurnalisme kloning merupakan aktivitas tukar menukar yang umumnya dilakukan antar wartawan dalam berbagi sumber berita, meliputi rekaman wawancara, catatan wawancara, berita yang sudah jadi, tanpa melakukan proses liputan sendiri. 

Jurnalisme kloning juga dapat disebabkan karena kurangnya bahan yang dimiliki wartawan sehingga menggunakan bahan wartawan lain untuk dipublikasikan dalam medianya dengan namanya sendiri, seolah hal tersebut merupakan hasil yang diperoleh dirinya sendiri.

Jurnalisme kloning dapat dikatakan sebagai praktik copy paste yang termasuk ke dalam plagiarisme (penjiplakan) yang intinya berbicara mengenai bagaimana mengakui hasil tulisan orang lain menjadi karya milik pribadi tanpa menuliskan sumber aslinya. 

Dewan pers mengatakan sejak Januari 2022 hingga September 2022 telah menerima kasus pengaduan dari masyarakat sebanyak 553 kasus. 

Secara garis besar pelanggaran kode etik yang terjadi yaitu tidak melakukan uji informasi, konfirmasi, menghakimi, dan salah satunya plagiasi, di mana plagiasi termasuk ke dalam jurnalisme kloning. 

Yadi Hendriana seorang Ketua Komisi Pengaduan dan Penegakkan Etika Pers mengatakan, "Ini cukup memprihatinkan. Kami menemukan satu berita yang judul hingga isinya sama dan dimuat oleh belasan media." 

Pengakuan tersebut sudah membuktikan banyaknya praktik jurnalisme kloning yang terjadi di media Indonesia, khususnya berita media online.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Garini & Besman (2018, h. 1-9), praktik jurnalisme kloning sudah sering terjadi di kalangan wartawan dan sudah dianggap sebagai hal yang wajar. 

Umumnya, para wartawan media online yang bertugas di satu tempat yang sama akan saling bekerja sama dan berbagi tugas sehingga pekerjaan menjadi lebih ringan. 

Hal yang sering dilakukan yaitu membagi tugas siapa yang akan melakukan wawancara dengan narasumber, siapa yang merekam wawancara, siapa yang mengambil foto, yang kemudian mereka akan saling berbagi transkrip wawancara, foto, dan berita jadi yang akan diedit ulang oleh wartawan lain.

Jenis-Jenis Jurnalisme Kloning

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun