Mohon tunggu...
Cataleya Arojali
Cataleya Arojali Mohon Tunggu... Buruh -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Power of Love

16 Agustus 2016   19:02 Diperbarui: 16 Agustus 2016   19:40 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BRUUK ...

Alangkah terkejutnya Sari Janto. Tubuhnya menabrak gerobak yang sedang berhenti di depan rumah. "Adaw ..." pekiknya sabil mengelus bahu. "Sialan!" desisnya pelan, menahan malu sambil tengak-tengok takut ada orang yang melihatnya.

Dari kejauhan, seseorang sedang senyam-senyum sendiri sambil menatapnya. Rupanya orang itu melihat Sari bahunya menabrak gerobak, membuat orang itu mesam-mesem. Sari Janto jadi malu yang sangat. Wajahnya yang garang berubah memerah, sambil menunduk, ia terus berjalan.

Sekira dua sepuluh meter lagi, tikungan menuju rumah Pak Daha terlihat. Lamat-lamat terrdengar suara gendang yang ditabuh oleh tukang topeng monyet. Begitu pula suara riuh tertawa anak-anak begitu riang. Setelah sampai ketikungan, benar saja anak-anak berkerumun menyaksikan tingkah laku monyet bertopeng. Sari Janto sempat tertegun untuk melihat kelucuan sang monyet, tapi ia harus focus mencari kedua anaknya, Eka dan Rudie.

"Duh, ada di mana tuh anak?!" gumam Sari Janto memasang mata tajam berkeliling.

Tak terlihat batang hidung kedua anaknya. Sari Janto mencoba mendekati salah satu anak laki-laki yang ia kenal dan sering bermain dengan Rudie.

"Tong, loe lihat Rudie sama kakaknya?" Sari bertanya. Anak itu tak langsung menjawab, bahkan tak memperdulikan, ia kembali menatap topeng monyet.

"Ye nih anak ditanya!" eh loe lihat gak, Rudie sama Eka!" bentak Sari dengan nada keras. Anak laki itu pun jadi gelagapan dibentak seperti itu.

"Tadi sih emang nonton," akhirnya anak itu menjawab, "tapi tau kemana lagi. Sepertinya kesana!" Sambil menunjuk ke arah warung Bang Purnomo. 

Sari Janto pun bergegas ke warung Purnomo. Ada seorang lelaki yang sedangmembelai anak perempuan dan di sampingnya anak lelaki yang mirip dengan Eka dan Rudie.

"Itu kayak Eka sama Rudie?!" batin Sari. "Tapi siapanyah lelaki itu!" Hatinya penuh tanda tanya. Pandangannya ditajamkan untuk melihat anak kecil yang berada di samping lelaki itu yang mirip dengan Eka dan Rudie. Ternyata benar kedua anak itu adalah Eka dan Rudie.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun