Mohon tunggu...
Cataleya Arojali
Cataleya Arojali Mohon Tunggu... Buruh -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Fiksi Kuliner] Bang Gobang dan Rokayah

6 Juni 2016   12:20 Diperbarui: 11 Juni 2016   03:24 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Fiksiana Comunity

Jantung Bang Gobang berdetak hebat ketika Rokayah beranjak dari tempatnya menyuci. Ia kembali membawa bakul berisi pakaian itu di pinggangnya yang sudah berisi pakaian bersih. Tampak berat, karena berisi pakaian basah. Tidak seperti pertama sebelum di cuci terasa ringan karena berisi pakaian kering. Moment inilah, terbesit di hati Bang Gobang untuk beralasan agar bisa mendekati Rokayah.

Setelah beberapa jarak, Bang Gobang pun keluar dari mencalangnya lalu mendekati Rokayah. Tentu membuat Rokayah terkejut ketika Bang Gobang berada di hadapannya.

Sambil senyum Bang Gobang berkata, "Hai ... boleh abang temenin?!"

Ditanya begitu, Rokayah melebarkan mata nanap dan balik bertanya, "Siapa Abang?" tanya Rokayah, ia merasa risih dihadapan lelaki yang belum dikenalnya. "Abang pasti mau berbuat jahat sama aye?!"

Bang Gobang kembali lebarkan senyum. Tampak giginya berwarna putih. Tak ada sisa makanan pun yang menyelip di sela-selanya. Meskipun bertampang garang, bila tersenyum tampak ketampanan dan berwibawa dilihat Rokayah.

"Maaf sebelumnye, aye mengejutkan, Mpok. Bukan maksudnye begitu. Aye hanya ingin menyapa Mpok aje, Bolehkan?" jawab Bang Gobang berusaha dengan nada santai.

"Terus, Abang siape?" tanya Rokayah kembali. "Jangan coba-coba berbuat jahat sama aye, Bang. Aye mantan istri Tuan Demang nyang terkenal kejam!" Rokayah sedikit mengancam.

"Aye tahu, Mpok!" seru Bang Gobang. "Aye adalah Gobang, Mpok. Nama aye Gobang."

Mendengar nama Gobang, Rokayah tersentak. Rupanya lelaki yang berada di hadapanya adalah seorang buronan nomer wahid yang dicari Kompeni. Terutama oleh mantan suaminya sendiri, Tuan Demang.

Karena merasa tersakiti oleh Tuan Demang, Rokayah merasa terinjak-injak harga dirinya sebagai wanita pribumi. Dia merasa menghianati bangsanya sendiri jika memberitahukan keberadaan Bang Gobang di depannya. Lantas, Rokayah berdiam sejenak. Ia berpikir, toh buronan di depannya ini adalah pemuda gagah dan tampan serta pemberani membela tanah kelahirannya yaitu Betawi. Maka Rokayah menjadi simpatik kepada Bang Gobang.

"Abang akan ketangkap jika ketahuan berada di mari!" kata Rokayah dengan nada lembut sambil menoleh sekeliling, takut-takut ada yang melihatnya, terutama mata-mata kompeni.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun