Mohon tunggu...
Cataleya Arojali
Cataleya Arojali Mohon Tunggu... Buruh -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Fiksi Kuliner] Bang Gobang dan Rokayah

6 Juni 2016   12:20 Diperbarui: 11 Juni 2016   03:24 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Tenang Bang, aye akan membuat urusan dengan nih orang di luar!" kata Bang Gobang menenangkan Bang Jali sembari menepuk pundaknya.

Habis berkata begitu, Bang Jali keluar warung. "Kita tarung di luar, Bang!" Sang Jawara mendapat tangangan demikian, darahnya bertambah naik dan mendidih. Rahangnya naik turun pertanda marah, kumisnya naik-turun manahan murka, dan wajahnya memerah. "Bangke loe ye, nantangin gue!" Ia pun segera mengikuti Bang Gobang keluar sambil menggulung kain lengan baju.

Sontak pula, ke empat kawannya dengan garang dan mencekal golok masing-masing turut pula keluar. Tapi lelaki Jawara itu mencegahnya untuk main keroyok. Loe-loe pada gak perlu membantu gue, untuk melawan tikus comberan ini!" Dengan sombongnya lelaki itu mengambil kuda-kuda. Begitupun dengan Bang Gobang, dia menghadapi dengan santai tapi siap siaga juga dengan tatapan cekat.

~~

Golok terhunus melesat dari sarungnya. Kilatan terlihat tajam ketika dikibas-kibaskan, menganyun-ngayun laksana tari. Jawara itu bersiap maju kemuka. Bang Gobang demikian, tidak ada lagi, selain golok melawan golok. Gagang golok berwarna coklat berbentuk kepala burung garuda tergenggam erat siap menangkis lawan dan membabat musuh.

Trang ...

Suara dentringan terdengar santar, beradunya kedua golok. Bang Jali mundur kebelakang mengambil ancang-ancang. Jawara melompat lalu membabat tengah kepala Bang Gobang. Tapi kasip, babatannya meleset, Bang Gobang mengelak lembut. "Uh ...." tendangan dilayangoan jawara, namun masih saja meleset karena Bang Gobang cepat mundur sambil membalas tendangan tepat ke dada Jawara.

Buukk..

Uggh...

Sang Jawara beringsut kebelakang sambil memegang dadanya. "Sompret, hebat juga ilmu loe Tong!" kata Jawara itu bata-bata menahan napas sesak. Tidak mau malu di depan anak buahnya, Jawara itu kembali menendang sambil mengayunkan goloknya "clakk.."

Hanya terkena angin kosong. Kembali sang Jawara gagal. Bang Gobang tak tinggal diam. Ia ingin mengakhiri pertarungan. Ketika kaki sang Jawara hendak menendang pahanya. Bang Gobang mengangkat tinggi lalu balik menendang kedepan sambil membabat kepala sang Jawara meskipun hanya trik, agar Jawara itu merunduk, tapi ketika Jawara itu merunduk, tendangan Bang Gobang telak mendarat di muka Jawara itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun