"Approx 7 kilometers, sir" jawab saya sebisanya.
"Thank you so much" jawab mereka dengan rasa hormat.
"Sorry sir, where are from?" tanya saya yang mulai SKSD (Sok Kenal Sok Dekat).
"Netherland" jawab dia dengan senyum.
"Ohh" jawab saya yang sok tahu.
Sang bule Belanda pun mulai kembali serius melihat peta, setelah mendapat informasi dari saya. Mereka mulai berkomunikasi dengan bahasa mereka. Saat itu juga, saya penasaran untuk membaca kamus bahasa Belanda.
Saya melihat spot kamus Bahasa Belanda. Letaknya tidak jauh dari tempat membaca ilmu hukum. Namun, keseriusan mempelajari bahasa Belanda, membuat saya tidak nyaman. Karena, karyawan toko buku selalu mondari-mandir dekat tempat saya membaca. Malu rasanya jika membaca lama-lama, tetapi buntutnya tidak membeli. Akhirnya, saya memutuskan membeli kamus bahasa Belanda di tahun 2017 lalu.
Saya dapatkan dari jelajah di internet dan menjilidnya sendiri. Namun, saya tidak bisa mempertahankan kamus bahasa Finlandia tersebut. Karena, rayap telah menggerogotinya. Meskipun, kamus tersebut saya simpan dalam kardus. Â Â
Bahkan, saya juga tergiur untuk mempelajari bahasa Tiongkok (Mandarin). Anda pasti tahu bahwa negara Tiongkok sedang menguasai ekonomi dunia. Investasi ekonomi Tiongkok pun sedang gencar dilakukan di berbagai negara, termasuk di Indonesia.