Mohon tunggu...
Casmudi
Casmudi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Seorang bapak dengan satu anak remaja.

Travel and Lifestyle Blogger I Kompasianer Bali I Danone Blogger Academy 3 I Finalis Bisnis Indonesia Writing Contest 2015 dan 2019 I Netizen MPR 2018

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Penting! 7 Jenis Ibadah yang Perlu Diajarkan Pada Anak di Bulan Ramadan

2 Mei 2021   03:45 Diperbarui: 2 Mei 2021   03:52 2101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selanjutnya, orang tua perlu mengajarkan ibadah yang baik. Yaitu, perlunya menjadi anak yang produktif, meskipun dalam suasana berpuasa. Tentu, mereka merasa berat melakukannya saat pertama kali melakukannya.

Biarkan anak anda untuk melakukan pekerjaan yang ringan-ringan saja. Seperti, melakukan pekerjaan rumah dari gurunya di sekolah. Atau, sekedar membantu pekerjaan ringan, saat ibu ada di dapur.

Anak tetap produktif di bulan Ramadan (Sumber shutterstock)
Anak tetap produktif di bulan Ramadan (Sumber shutterstock)
MEMPERBANYAK DZIKIR KEPADA ALLAH SWT

Orang tua berharap agar anak kita beroleh banyak kebaikan dunia dan akhirat. Maka, belajar berdzikir sangat perlu buat anak. Mereka diajarkan ibadah untuk memuji atau berdoa kepada Allah Yang Maha Kuasa. Dan, mengajarkan anak berdizikir sangat bermanfaat untuk mendatangkan pahala buat anak tersebut.

Tentu, orang tua mengajarkan berdzikir yang simpel-simpel terlebih dahulu. Contoh, anak diajarkan untuk membaca Alhamdulillah sesudah sholat. Perlu pembelajaran berdzikir secara perlahan. Hingga anak sendiri yang memintanya lebih. Ini menandakan bahwa anak mempunyai rasa keingintahuan yang besar. 

Berdzikir kepada Allah SWT (Sumber shutterstock)
Berdzikir kepada Allah SWT (Sumber shutterstock)
BELAJAR DAN TADARUS AL QUR'AN

 Tadarus Al Qur'an merupakan ibadah yang harus diajarkan orang tua kepada anaknya. Hal yang pertama kali dilakukan adalah memberikan kesempatan kepada anak untuk mengenal tadarus Al Quran. Seperti, bermain-main di sekitaran anak-anak yang sedang tadarus Al Qur'an.

Anak-anak sering terbawa pengaruh teman mainnya. Ketika, anak anda terbawa temannya ke masjid atau mushola. Maka, anak anda akan belajar menyesuaikan apa yang dilakukan oleh teman mainnya.

Perlahan, anak-anak anda akan terbawa suasana. Mereka mencoba untuk belajar Al Qur'an. Selanjutnya, ia dengan senang hati belajar membaca Al Qur'an tersebut. Biasanya, teman main akan senang hati mengajari gratis. Kepada temannya sendiri untuk belajar membaca Al Qur'an.

Jika, anak anda sudah bisa membaca Al Qur'an. Maka, anak yang tadinya malas tadarus Al Qur'an, akan terbawa temannya yang rajin tadarus Al Qur'an. Minimal, ia akan menyimak orang yang sedang tadarus Al Quran.

Seperti, yang terjadi pada keponakan saya. Ketika, temannya rajin tadarus Al Qur'an di mushola. Maka, dia pun mencoba untuk ikut dalam kegiatan tadarus AL Qur'an. Selanjutnya, orang tua memberikan dukungan terbaik. Dan, mengingatkan jika tidak mau lagi tadarus Al Qur'an.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun