Mohon tunggu...
Casmudi
Casmudi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Seorang bapak dengan satu anak remaja.

Travel and Lifestyle Blogger I Kompasianer Bali I Danone Blogger Academy 3 I Finalis Bisnis Indonesia Writing Contest 2015 dan 2019 I Netizen MPR 2018

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Silaturahmi Idul Fitri yang Pertama dan Terakhir Bareng Mbak Tuti

24 Mei 2020   01:43 Diperbarui: 24 Mei 2020   01:41 593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Silaturahmi saat Idul Fitri bersama Mbak Tuti di Bali untuk yang pertama kali dan terakhir kali (Sumber: dokumen pribadi)

Mas Sigit pun sudah pasrah dan putus asa, apapun yang terjadi. Namun, usaha apapun juga dilakukan. Termasuk, proses kemoterapi yang akan dilakukan esok hari.

Masalahnya, kendala biaya menjadi pemicunya. Jadi, Mas Sigit pun berniat untuk meminjam uang kepada saya. Namun, karena kondisi keuangan  saya pun lagi minim. Maka, saya merekomendasikan untuk pinjam uang ke kakak ipar.

Gayung bersambut. Kakak ipar saya pun menyanggupi. Denan dalih melihat kondisi Mbak Tuti. Dan, uang tersebut agar ditransfer melalui rekening saya.

Keesokan harinya, saya pun meluangkan waktu dari pekerjaan saya untuk mengantar uang. Demi membiayai pengobatan Mbak Tuti. Dan, saat itulah menjadi kenangan seumur hidup saya.

Karena, saat perjalanan saya dari kantor di Gianyar menuju Denpasar. Saya mengalami kecelakaan lalu lintas. Yang membuat lengan kanan dan 2 gigi depan atas saya patah.

Dalam kondisi tangan saya diperban, setelah menjalani proses  perawatan. Saya memaksakan diri mengantar uang demi pengobatan Mbak Tuti. Terpenting, Mbak Tuti bisa sadar dari komanya. Mas Sigit pun merasa bersalah, karena telah merepotkan pekerjaan saya, Yang akhirnya membuat saya celaka.

Sayang sungguh sayang. Allah SWT lebih sayang pada Mbak Tuti. Keesokan malam harinya, nyawanya tidak tertolong lagi. Penyakit kanker stadium akhir telah membuatnya koma di rumah sakit hampir satu minggu lamanya. Dan, akhirnya meninggal dunia.

Almarhumah dimakamkan di pemakaman Islam Bugis Sidakarya Denpasar. Akhirnya, atas keputusan keluarga, makamnya dipindahkan ke Ngawi Jawa Timur. Karena, beban biaya yang harus ditanggung untuk retribusi makam setiap tahunnya.

Sungguh, sebuah keajaiban yang tidak bisa diprediksi sebelumnya. Silaturahmi Idul Fitri tahun 2012 menjadi silaturahmi untuk yang pertama kali dengan Mbak Tuti. Dan, menjadi silaturahmi yang terakhjir kali. Hingga kanker rahim merenggut nyawanya.

Selamat jalan Mbak Tuti. Semoga amal kebaikannya diterima Allah SWT.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun