Mohon tunggu...
Casmudi
Casmudi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Seorang bapak dengan satu anak remaja.

Travel and Lifestyle Blogger I Kompasianer Bali I Danone Blogger Academy 3 I Finalis Bisnis Indonesia Writing Contest 2015 dan 2019 I Netizen MPR 2018

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Semarakkan Bulan Ramadan di Tengah Meningkatnya Suhu Politik

30 Mei 2019   02:26 Diperbarui: 30 Mei 2019   02:42 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Semarak ramadan saat suhu politik meningkat (Sumber: dreamstime.com/diolah)


Linimasa pun mulai dibanjiri dengan quote-quote relegius yang menyejukan hati. Video-video yang berisi tentang motivasi kebaikan juga beredar.  Tawaran berbagai menu makanan dan kue lebaran juga mulai ramai. Sekarang, mulai jarang menjumpai postingan yang menghasut orang lain. Kecuali, bagi pihak yang berharap "api neraka" di bulan suci Ramadan.

Ya, saya memahami bahwa Ramadan adalah saat terbaik membingkai keberagaman bangsa. Ramadan adalah saat yang indah, di mana setiap orang menjaga hatinya untuk mendapatkan berkah. Itulah sebabnya, setiap orang berlomba-lomba menyemarakan bulan Ramadan dengan segudang kebaikan.
Lupakan perbedaaan, singkirkan keberagaman dan satukan persepsi untuk menggapai maghfiroh di bulan Ramadan. Tahukan anda bahwa satu sorot cahaya matahari akan memberikan warna pelangi saat melewati sebuah prisma Newton.

img-20190530-031602-jpg-5ceedc36297d681d956a3a51.jpg
img-20190530-031602-jpg-5ceedc36297d681d956a3a51.jpg

Perbedaan pilihan Capres 2019 membuat masyarakat saling tegang. Tetapi, bulan Ramadan menjadi ajang silaturahmi meskipun perbedaan pilihan (Sumber: inspirator media.com)

Sama halnya bangsa ini, kondisi semarak Ramadan yang indah.  Ini  tercipta dari sebuah keberagaman. Dimana, di dalamnya terdapat orang-orang yang bersatu untuk satu tujuan. Menciptakan kedamaian dan keutuhan bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun