Linimasa pun mulai dibanjiri dengan quote-quote relegius yang menyejukan hati. Video-video yang berisi tentang motivasi kebaikan juga beredar.  Tawaran berbagai menu makanan dan kue lebaran juga mulai ramai. Sekarang, mulai jarang menjumpai postingan yang menghasut orang lain. Kecuali, bagi pihak yang berharap "api neraka" di bulan suci Ramadan.
Ya, saya memahami bahwa Ramadan adalah saat terbaik membingkai keberagaman bangsa. Ramadan adalah saat yang indah, di mana setiap orang menjaga hatinya untuk mendapatkan berkah. Itulah sebabnya, setiap orang berlomba-lomba menyemarakan bulan Ramadan dengan segudang kebaikan.
Lupakan perbedaaan, singkirkan keberagaman dan satukan persepsi untuk menggapai maghfiroh di bulan Ramadan. Tahukan anda bahwa satu sorot cahaya matahari akan memberikan warna pelangi saat melewati sebuah prisma Newton.
Perbedaan pilihan Capres 2019 membuat masyarakat saling tegang. Tetapi, bulan Ramadan menjadi ajang silaturahmi meskipun perbedaan pilihan (Sumber: inspirator media.com)
Sama halnya bangsa ini, kondisi semarak Ramadan yang indah.  Ini  tercipta dari sebuah keberagaman. Dimana, di dalamnya terdapat orang-orang yang bersatu untuk satu tujuan. Menciptakan kedamaian dan keutuhan bangsa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H