Kadang, sulit membedakan antara mutiara air laut dan mutiara air tawar. Kita perlu memahami perbedaan antara mutiara air laut dan mutiara air tawar agar tidak menimbulkan salah pengertian. Sebagai informasi, hal yang membedakan antara mutiara air laut dengan mutiara air  tawar dari segi warna adalah warna-warna yang terdapat pada air tawar tidak memiliki cluster dan terlihat dop, sedangkan warna mutiara air laut memiliki cluster.
Selanjutnya, harga mutiara air laut dan mutiara air tawar sangatlah berbeda. Harga mutiara air laut di pasaran lebih mahal dibandingkan dengan mutiara air tawar. Harga mutiara air laut asli ditentukan oleh beberapa factor, yaitu: 1) Kualitas (quality), semakin tinggi kualitas semakin mahal harga mutiara, Â contoh: harga mutiara grade AAA Akan lebih mahal dari harga mutiara grade A ; 2) Kilau (luster), semakin glowing atau berkilau mutiara maka semakin mahal harganya; 3) Bentuk (roundness), semakin mendekati bentuk bulat mutiara maka semakin mahal harga; 4) Permukaan mutiara (smoothness), semakin mulus permukaan mutiara maka akan semakin mahal harga; 5) Nacre,semakin tebal lapisan nacre mutiara maka semakin mahal harga; 6) Warna (colour), semakin cerah warnanya maka semakin mahal harga;7) Ukuran (size), semakin besar ukuran mutiara maka semakin mahal harga; dan 8) Berat (weight), semakin berat mutiara maka semakin mahal harga.
Jenis mutiara lain yang bisa muncul dalam dunia perdagangan mutiara adalah jenis mutiara Akoyayang berasal dari perairan Cina dan Jepang dan Shell yang dibuat dari lapisan dalam kulit kerang. Kedua jenis mutiara tersebut terlihat mulus dan bundar sempurna. Untuk meyakini apakah kedua jenis mutiara tersebut asli atau palsu adalah dengan cara menggigitnya atau membakarnya dengan korek. Jika, mutiara tersebut mengalami lecet atau kerut, maka dipastikan bukan mutiara asli.
Mutiara Laut Selatan Indonesia (Indonesian South Sea Pearls) merupakan produk unggulan yang menguasai pasar ekspor dunia. Sebagai informasi bahwa menurut data ekspor  per tahun 2013 hingga 2014 menunjukan estimasi produksi lokal Mutiara Laut Selatan berhasil menembus angka 5.400 kilo gram atau nyaris 50 persen dari total estimasi produksi global yakni pada angka 12.700 kilo gram. Adapun, untuk nilai ekspor mutiara mentah Indonesia berhasil menyumbangkan 65-70 juta US dollar atau 30 persen dari nilai ekspor global yang mencapai 200 juta US dollar. Pangsa pasar Mutiara Laut Selatan dunia masih berpusat di Jepang yang penguasaanya sekitar 80 persen.
Pada tahun 2005, Indonesia menyumbangkanMutiara Laut Selatan pada pangsa pasar dunia sebesar41,2 persen, Australia 34,2 persen, Filipina 18,1 persen dan Myanmar 5,5 persen. Dan Negara-negara lainnya sebesar 0,9 persen. Sedangkan, pada tahun 2016 Indonesia masih menguasai pasar Mutiara Laut Selatan sebesar 43 persen disusul dengan Autralia 38 persen, Philipina 12 persen dan sisanya sebesar 7 persen oleh Myanmar dan Negara-negara lainnya.
Untuk menghasilkan mutiara yang baik, maka membutuhkan proses pembudidayaan tiram mutiara yang sesuai dengan standar yang diharapkan. Perlu diketahui bahwa proses pembudidayaan tiram mutiara  air laut membutuhkan ketelitian, ketelatenan dan ketekunan. Waktu yang dibutuhkan kurang lebih 4 tahun dari larva hingga menjadi tiram mutiara yang bisa dipanen. Adapun, proses pembudidayaan tiram mutiara secara garis besar terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut: Â
- Pemasangan larva tiram mutiara;
- Penelitian dan pemilahan larva tiram mutiara;
- Proses menjaga mutu pakan larva tiram mutiara;
- Pemindahan tiram mutiara usia 3 minggu ke laut;
- Pembersihan rutin cangkang mutiara di laut;
- Proses injeksi pada nuleus tiram mutiara usia 2 tahun; dan
- Proses panen tiram mutiara pada usia 4 tahun;
Masyarakat Indonesia diharapkan mampu berpartisipasi dalam mengembangkan potensi Mutiara Laut Selatan. Tentunya butuh pemahaman agar masyarakat mau berkontribusi besar dalam meningkatkan nilai jual Mutiara Laut Selatan tersebut. Untuk lebih memahami tentang Mutiara Laut Selatan serta panduan pembibitan kerang mutiara, anda bisa melihat langsung dalam tayangan video berikut ini.
Mutiara Laut Selatan (Indonesia South Sea Pearl) (Sumber: Direktorat BMDPK)
Akhirnya, saya berharap semoga tulisan ini bisa bermanfaat luas bagi masyarakat. Kini mulai terkuak tabir bahwa Mutiara Laut Selatan Indonesia (Indonesian South Sea Pearls) masih menguasai pangsa pasar dunia. Dan, mutiara jenis ini merupakan produk unggulan bangsa yang harus dikembangkan untuk kemajuan pangsa pasar di masa mendatang. Butuh partisipasi nyata semua kalangan masyarakat dan stakeholders yang berkompeten di dalamnya agar Mutiara Laut Selatan tetap menjadi primadona bangsa. Selanjutnya, di ajang 6t Indonesia Pearl Festival 2016 nanti, Mutiara Laut Selatan akan lebih dikenal oleh masyarakat dunia. Salam mutiara!