Mohon tunggu...
Casmudi
Casmudi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Seorang bapak dengan satu anak remaja.

Travel and Lifestyle Blogger I Kompasianer Bali I Danone Blogger Academy 3 I Finalis Bisnis Indonesia Writing Contest 2015 dan 2019 I Netizen MPR 2018

Selanjutnya

Tutup

Money

Mutiara Laut Selatan, Produk Indonesia di Pasar Dunia

31 Januari 2017   09:24 Diperbarui: 31 Januari 2017   09:32 4578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mutiara Laut Selatan Indonesia, produk unggulan di pangsa pasar dunia (Sumber: Originalmutiara.com)

Lombok has been choosen the Indonesian Pearl City as it has the biggest pearl producers in Indonesia. The South Sea Pearls they produce are the best pearls in the world. They are large and have a bright shine (The President Post, June 16th, 2016).

Suatu waktu di tahun 2013, saya menyempatkan diri untuk berwisata ke pulau Lombok dan menyempatkan diri untuk menyusuri kawasan Sekarbela Lombok Barat. Banyak berdiri outlet yang menjual berbagai macam mutiara (pearl). Saya tidak sanggup untuk memejamkan mata karena terpesona dengan kilapnya mutiara yang dipasang di setiap etalase toko. Rasanya benar-benar tidak sanggup untuk beranjak dari kawasan tersebut. Melihat banyaknya konsumen yang berdatangan untuk membeli mutiara yang datang dari seluruh penjuru nusantara membuat saya bangga.

Benar, produk lokal ternyata sangat dicintai oleh bangsa sendiri. Saya pun tidak ketinggalan untuk melihat-lihat berbagai mutiara yang diperdagangkan. Bahkan, menyempatkan untuk bertanya tentang harga dan cara pembuatannya. Ternyata harga mutiara tidak kalah dengan harga emas. Itulah sebabnya, pesona mutiara mendapatkan tempat tersendiri di hati penyuka mutiara. Tidak tanggung-tanggung, orang asing pun banyak yang berdatangan ke kawasan Sekarbela tersebut.

Kini, mutiara menjadi produk unggulan bangsa Indonesia di mata dunia. Namun, untuk memajukan nama besar mutiara perlu adanya ajang pameran yang berskala domestik maupun internasional. Oleh sebab itu, pemerintah tidak bosan untuk melakukan ajang pameran mutiara di berbagai tempat di Indonesia. Bahkan, pameran mutiara sudah lima kali diadakan agar lebih mengenalkan pesona mutiara ke masyarakat luas. Pada tahun 2016 ini, Indonesia akan melaksanakan pameran mutiara yang bertajuk Indonesia Pearl Festival 2016 yang akan diselenggarakan pada tanggal 9-13 November 2016 di Lippo Mall Kemang, Jakarta Selatan.

Sebuah perhelatan besar yang sangat bermanfaat bagi masyarakat agar mutiara Indonesia mendapat tempat yang prestigious di dunia. Mutiara kini merupakan barang langka yang perlu dijaga kelestariannya. Bukan hanya itu, pada ajang pameran tersebut masyarakat luas bisa memahami mengenai hebatnya mutiara laut selatan (Indonesian South Sea Pearls). Sebuah produk unggulan bangssa Indonesia yang akan terus menguasai pasar dunia.

Kerang Mutiara Pinctada Maxima

Perlu diketahui bahwa mutiara yang ada di dunia dihasilkan dari kerang penghasil mutiara yang umumnya berasal dari famili Pteriidae. Tetapi, yang akrab kita kenal adalah hanya jenis-jenis tertentu, seperti gold atau silver-lip pearl oyster (kerang mutiara bibir emas atau bibir perak) Pinctada maxima, black-lip pearl oyster (kerang mutiara bibir hitam)
Pinctada margaritifera, Akoya pearl oyster (kerang mutiara Akoya) Pinctada fucata dan the winged-pearl oyster (kerang mutiara bersayap) Pteria penguin.Setiap jenis kerang mutiara tersebut punya karakteristik tersendiri.Sedangkan, jenis kerang mutiara yang dihasilkan di Indonesia rerata berasal dari jenisPinctada Maxima. 

Ada hal yang menarik dari jenis Pinctada maxima dibandingkan dengan jenis kerang mutiara lainnya,  yaitu menghasilkan mutiara relatif lebih besar dari semua jenis kerang penghasil mutiara, berwarna perak, emas dan krem. Jenis inilah yang banyak dibudidayakan di kawasan Indonesia, Myanmar, Thailand dan Australia. Kerang jenis Pinctada margaritifera merupakan primadona negara-negara pasifik selatan. Karakteristik mutiara yang dihasilkan bervariasi dari warna krem sampai warna hitam.

Sebagai informasi, warna hitam dari Pinctada margaritifera merupakan warna yang diminati pelanggan mutiara dunia saat ini. Tentu harganya sangat mahal, namun diameter mutiara yang dihasilkan umumnya lebih kecil daripada mutiara yang dihasilkan Pinctada maxima. Sedangkan, kerang mutiara jenis Pinctada fucata adalah jenis kerang mutiara yang banyak dibudidayakan di kawasan Jepang. Terakhir, untuk jenis Pteria penguin tidak banyak dibudidayakan karena sejauh ini hasilnya diperuntukkan hanya pada kalangan tertentu mengingat bentuk mutiara yang dihasilkan umumnya tidak bundar. Itulah sebabnya, jenis Pteria Penguinjarang masyarakat dunia yang memakainya.

Kerang mutiara jenisPinctada Margaritifera (Sumber: kaveapropearls.com)
Kerang mutiara jenisPinctada Margaritifera (Sumber: kaveapropearls.com)
Jenis kerang mutiara Pinctada Maxima banyak dihasilkan di kawasan laut selatan yang terletak antara pantai utara Australia dan pantai selatan Cina. Negara-negara yang menghasilkan mutiara di kawasan tersebut seperti Indonesia, Myanmar, Thailand dan Australia. Itulah sebabnya, Pinctada Maxima sering dikenal sebagai Mutiara Laut Selatan (South Sea Pearl).

Ada dua jenis kerang mutiara Pinctada maxima, yaitu yang lapisan dalam kerangnya berwarna silver dan keemasan. Sedangkan, yang membedakan keduanya adalah bagian tepi luar lapisan bibir kerang. Selanjutnya, mutiara yang dibudidayakan di laut Indonesia dikenal dengan nama Mutiara Laut Selatan Indonesia atau ISSP (Indonesian South Sea Pearls). Tentunya, mutiara tersebut dihasilkan oleh kerang laut jenis Pinctada Maxima.  Indonesian South Sea Pearlsmemiliki keunikan, berupa warna maupun kilaunya yang mempesona dan abadi sepanjang masa, sehingga sangat digemari di pasar internasional, dan biasanya diperdagangkan dalam bentuk loosedan jewelery (perhiasan).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun