Kondisi Museum Atsiri Indonesia juga harus dibuat senyaman mungkin baik buat anak-anak maupun orang dewasa. Fasilitas yang diperlukan seperti: tempat bermain, ruang baca, laboratorium, ruang referensi atau perpustakaan, toilet dan lain-lain jangan terlewatkan. Akses jalan masuk menuju Museum Atsiri Indonesia juga harus mudah diperoleh, tidak membingungkan bagi pengunjung yang baru datang ke lokasi.
Saya pun terpesona jika Museum Atsiri Indonesia digunakan sebagai pusat pelatihan ketrampilan produksi minyak Atsiri yang berisi: 1) Balai Latihan Ketrampilan Produksi Minyak Atsiri; 2) Balai Latihan budidaya tanaman atsiri; dan 3) Balai Latihan Penelitian dan Pengembangan Produk Minyak Atsiri. Bukan hanya itu, Museum Atsiri Indonesia juga digunakan sebagai tempat penelitian & pengembangan hilirisasi produk Atsiri yang berisi: 1) Balai Latihan Penelitian dan Pengembangan; dan 2) Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Hilirisasi Produk Atsiri.
(Sumber: Rumahatsiri)
Terpenting, kita patut bersyukur bahwa kita masih mempunyai peninggalan ilmu penyulingan yang terdapat di Museum Atsiri Indonesia dan masih eksis hingga sekarang. Tugas kita adalah membuat wanginya Atsiri tetap menyebar sampai kemanapun melalui berbagai disiplin ilmu yang kita punya. Kita bersama memberi kabar gembira ke dunia luar bahwa Indonesia masih mempunyai pusat penyulingan minyak Atsiri yang terbesar se-Asia Tenggara pada masanya dan masih ada hingga sekarang.
Semua kalangan dan stakeholder yang berkepentingan juga harus bergotong-royong merevitalisasi Museum Atsiri Indonesia menjadi pusat studi, penelitian, wisata, dan lain-lain yang menyenangkan. Saatnya, museum bukan kawasan yang sepi, angker dan membosankan, tetapi tempat yang menyenangkan untuk mendapatkan ilmu, wisata rekreasi, penelitian dan mengenalkan pada anak-anak kita tentang masa kejayaan Indonesia tempo dulu. Ingat, jangan hentikan wanginya Atsiri, tetapi sebarkan wanginya ke mana saja. Semoga.
Referensi:
Facebook Rumah Atsiri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H