Kehadiran Listrik Pintar secara tidak sengaja mengajarkan kepada masyarakat Indonesia untuk menggunakan energi listrik secara bijak. Program hemat energi yang sedang digembar-gemborkan oleh Pemerintah memberikan manfaat yang luar biasa dengan inovasi bisnis PLN tersebut. Perlu dipahami bahwa PLN untuk menghadirkan energi listrik yang kita pakai diperoleh dari pembangkit listrik yang berbahan bakar secara mayoritas dari bahan fosil.
Meskipun, PLN sudah berupaya untuk mencari bahan bakar lain yang lebih ramah lingkungan dan terbarukan (renewable energy). Tetapi, kenyataannya sesuai dengan Laporan Tahunan PLN Tahun 2014 menggambarkan adanya bauran energi yang dimanfaatkan oleh PLN sejak 2011 hingga 2014 masih menggunakan BBM (Bahan Bakar Minyak).
[caption caption="Bauran Energi (Sumber: Laporan Tahunan PLN, 2014)"]
Sumber: Laporan Tahunan PLN, 2014
Pembangkit listrik tenaga bahan bakar fosil adalah pembangkit listrik yang membakar bahan bakar fosil seperti batubara, gas alam, atau minyak bumi untuk memproduksi listrik. Pembangkit listrik tenaga bahan bakar fosil didesain untuk produksi skala besar yang berlangsung terus menerus. Di banyak negara, pembangkit listrik jenis ini memproduksi sebagian besar energi listrik yang digunakan.
Yang perlu diketahui bahwa bahan fosil merupakan energi yang tidak terbarukan (unrenewable energy). Dengan kata lain, bahan fosil dalam beberapa puluh tahun mendatang akan habis pakai. Bukan hanya itu, pembangkit listrik berbahan bakar fosil adalah peyumbang utama gas rumah kaca dan berkontribusi besar terhadap pemanasan global. Batu bara menghasilkan gas rumah kaca sedikitnya tiga kali lebih banyak dari gas alam.
Cara lain untuk menghemat pemakaian listrik bisa melakukan tindakan dalam gerakan Earth Hour. Gerakan Earth Hour diperingati setiap tanggal 19 Maret sebagai aksi melawan perubahan iklim. Gerakan yang dicetuskan oleh World Wide Fund for Nature (WWF) mengkampanyekan aksi hemat energi (listrik), berupa pemadaman lampu yang tidak diperlukan di rumah dan perkantoran selama satu jam dimulai pada pukul 20.30 - 21.30 untuk meningkatkan kesadaran akan perlunya tindakan serius menghadapi perubahan iklim.
Sesuai data yang diperoleh WWF bahwa konsumsi listrik tahun 2008 menyebutkan, sebesar 23 % konsumsi listrik terfokus di Jakarta dan Tangerang. Sedangkan, Jawa dan Bali yang sangat tinggi yakni sebesar 78 %. Melalui gerakan Earth Hour penghematan listrik sebesar 10 % saat Earth Hour alias setara dengan energi untuk memenuhi kebutuhan listrik di 900 desa. Lanjutnya, pada tahun 2012 Jakarta hemat listrik sebesar 214 megawatt, BBM 64 kiloliter, menekan emisi CO2 hingga 154.dan uang Rp 800 juta untuk seluruh tanah air.Luar biasa!
[caption caption="Earth Hour mampu menghemat energi listrik (Sumber: liputan6.com)"]
Earth Hour mampu menghemat energi listrik (Sumber: liputan6.com)
Jadi, kehadiran Listrik Pintar akan semakin luar biasa jika diimbangi dengan aksi hemat energi. Kondisi tersebut membutuhkan kesadaran dari seluruh lapisan masyarakat. Sebuah terobosan inovasi bisnis PLN yang wajib diimbangi dengan peran serta nyata untuk melakukan aksi nyata tentang kondisi energi di negeri kita. Kita semua berharap bahwa kehadiran Listrik Pintar membuat hidup kita semakin menyala, terang dalam melakukan berbagai aktifitas. Tepat, jika Listrik Pintar membuat hidup kita menjadi lebih baik. Bijak memakai Listrik Pintar, sadar melakukan hemat energi. Kapan? Mulailah dari sekarang!
[caption caption="Energi Listrik harus kita hemat dari sekarang (Sumber: benergi.com)"]
Energi Listrik harus kita hemat dari sekarang (Sumber: benergi.com)
Referensi: