Mohon tunggu...
Carlos Nemesis
Carlos Nemesis Mohon Tunggu... Insinyur - live curious

Penggiat Tata Kota, tertarik dengan topik permukiman, transportasi dan juga topik kontemporer seperti perkembangan Industry 4.0 terhadap kota. Mahir dalam membuat artikel secara sistematis, padat, namun tetap menggugah. Jika ada yg berminat dibuatkan tulisan silahkan email ke : carlostondok@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama FEATURED

Kenapa Sih Pesepeda Begitu?

21 September 2020   08:31 Diperbarui: 3 Juni 2022   06:52 2746
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumber: tirto.id
Sumber: tirto.id
Lalu bagaimana sebenarnya kondisi ketersediaan infrastruktur pesepeda di Indonesia? Kita coba ambil contoh di DKI Jakarta, salah satu infrastruktur sepeda yang paling dasar adalah jalur sepeda. 

Jalur sepeda ini biasanya baru bisa disediakan pada jalan-jalan yang cukup lebar dengan kelas jalan arteri ataupun kolektor. 

Di Jakarta panjang jalan arteri dan kolektor mencapai 1927 km[7]. Sedangkan hingga saat ini panjang jalur sepeda yang terbangun barulah sepanjang 97 km, atau baru 5% dari kebutuhan penyediaan! Jalur sepeda itu pun hampir semuanya baru berbentuk permarkaan jalan dan belum terproteksi secara khusus sehingga masih sering diserobot oleh kendaraan bermotor.

Kondisi ini terbilang menyedihkan, karena saat ini pesepeda diminta patuh berlalu lintas tetapi infrastruktur di jalannya saja belum ada, mulai dari persimpangan hingga di setiap ruas jalan. Kita tidak bisa semata-mata menyalahkan perilaku pesepeda yang dikatakan melanggar jika kebutuhan dasarnya saja belum ada.

Kesadaran oleh Pemerintah

Lalu apakah pemerintah tidak melakukan apapun melihat kondisi penyediaan infrastruktur pesepeda yang masih sangat minim ini? Saya memiliki optimisme sendiri kepada pemerintah. 

Banyak orang-orang yang bilang bahwa trend bersepeda akhir-akhir ini hanya akan menjadi "trend" yang bersifat sementara, namun saya berani bilang yang sebaliknya. Mulai dari pemerintah daerah sampai pemerintah pusat menyambut masifnya orang yang bersepeda ini dengan cukup baik.  

Sumber: ayobandung.com
Sumber: ayobandung.com
Di Jakarta Pemprov DKI membuat jalur sepeda terproteksi sementara untuk mendorong gerakan bersepeda menuju kantor di pagi dan sore hari. Di Surabaya, pemerintah kota nya menyediakan layanan penyewaan sepeda sehingga bisa lebih banyak warga Surabaya yang tidak punya sepeda bisa bersepeda. 

Di Bandung, dari pemerintah kota membuat pemarkaan jalur sepeda pada jalan utama di Jalan Dago sehingga pengendara bisa lebih berhati-hati kalau ada pesepeda.

Di Kota Kediri, pemerintah setempat akan memasukkan jalur sepeda dalam kegiatan RASS (Rute Aman Selamat Sekolah) yang terintegrasi dengan angkutan umum. Serta di kota-kota luar Jawa seperti Jambi, Pekanbaru, Provinsi Nusa Tenggara Barat dan tempat lainnya semua akan menyediakan peraturan daerah untuk memastikan keselamatan pesepeda.

Kemenhub saat sosialisasi aturan keselamatan pesepeda di jalan pada tanggal 18 September 2020. Sumber: Youtube Kementerian Perhubungan RI
Kemenhub saat sosialisasi aturan keselamatan pesepeda di jalan pada tanggal 18 September 2020. Sumber: Youtube Kementerian Perhubungan RI
Berita menggembirakan juga datang dari Kementrian Perhubungan, melalui Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 59 Tahun 2020 tentang Keselamatan Pesepeda di Jalan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun