Penduduk Desa Xizhou memercayai bahwa aliran sungai yang ada berasal dari para leluhur, sehingga mereka memutuskan untuk tinggal dekat sungai.Â
Masyarakat ini juga memiliki ikatan sosial yang kuat antar satu sama lain, mereka memiliki upacara adat yang selalu dilakukan di Sungai Danshui. Kondisi-kondisi ini lah yang menjadi alasan pemerintah setempat memutuskan untuk mempertahankan Desa Xizhou.Â
Alih-alih digusur karena menempati lahan informal, mereka mendapatkan bantuan perbaikan dan pengembangan permukiman. Pemerintah menganggap nilai-nilai yang mereka pegang dapat menjadi contoh yang baik sebagai preseden nilai-nilai komunal dan nilai untuk menghargai lingkungan setempat.
Contoh-contoh tersebut mengungkapkan bahwa permukiman informal dihargai dengan baik dalam pembangunan. Pemerintah berusaha menemukan jalan tengah bersama dengan masyarakat sekitar. Bukan hanya sekedar proses partisipatif saja, tetapi juga dalam tataran kebijakan serta eksekusi di lapangan.Â
Begitu pula dengan kampung kota yang ada di dekat lingkungan kita. Permukiman informal ini juga memiliki nilai-nilai yang dapat menjadi teladan bagi seluruh penduduk kota dan sudah sebaiknya mendapatkan perlakuan yang tidak hanya adil tetapi juga baik adanya.
Pemerintah jangan setengah hati memenuhi hak bermukim bagi masyarakat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H