Mohon tunggu...
Carita Kang Maman
Carita Kang Maman Mohon Tunggu... Guru - Semangat itu hebat!

Carita Kang Maman adalah kumpulan pernyataan, kegiatan, pemikiran dan sisi lain KH. Maman Imanulhaq Carita Kang Maman akan menggali nilai keagamaan dan kebangsaan sbg sumber spiritual yang mampu mendorong tegaknya cinta kasih, persaudaraan, prinsip keadilan sosial, kemashlahatan dan kerahmatan semesta.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bersama Abah Tercinta KH Dimyati Rais

12 November 2019   19:53 Diperbarui: 12 November 2019   20:13 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bersama Abah Tercinta:
KH. Dimiyati Rais

Oleh KH. Maman Imanul Haq
Anggota DPR RI, Pengasuh PP. Al-Mizan Jatiwangi

Sabtu 11 November 2017 adalah hari penuh berkah.

Setelah ziarah di Sunan Muria, Sunan Kudus, Sunan Kalijaga, Raden Fattah dan Kiai Sholeh Darat,  pukul 19. 05 bersilaturahmi di Kaliwungu Kendal.

Kami bahagia bertemu sosok yang dalam beberapa kesempatan, Gus Dur menyebutnya, " Kang Maman. Ada dua orang yg sering membuat saya rindu untuk bertemu: Kiai Dimiyati Rais dan Kiai Abdurrahman Chudhori".

Di teras depan rumah Abah Dim, demikian kami memanggilnya, Saya menyaksikan para santri dan masyarakat berseliweran.

Inilah salah satu kekhasan "Kiai Pesantren": yaitu hadir di tengah masyarakat dan santri yang mencintainya.

Setelah Putera Abah Dim, Gus Alamuddin, Sahabat sesama di DPR RI, meminta saya masuk ke rumah, saya langsung mencium tangan Guru Mulia ini. Kulekatkan tatapan ke wajah Abah yang bercahaya.

" Abah, saya haturkan silaturahmi. Mohon doa tuk saya, istri, anak cucu dan para Santri. Saya juga mohon amalan  agar istiqomah", saya mencoba memecah kesunyian. Karena agak lama Abah hanya tersenyum tanpa berkata apapun.

Alih-alih menjawab, Abah terlihat memberi isyarat pada santrinya untuk mengganti
aqua gelas dengan minuman botol.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun