Jurus pertama yang dikeluarkan Gyas untuk menghadapi Patrion adalah dengan datang hampir terlambat. Sering kali Gyas menyalip guru yang hendak mengajar di kelasnya. Sejauh ini, aksi Gyas belum mendapat teguran dari pihak Patrion. Karena absensi finger Print Gyas benar-benar tepat waktu. Jam tujuh nol nol. Tetapi ada beberapa guru sudah mengambil ancang-ancang dengan kelakuan Gyas.
"Jiiiim!" Cegat Gyas, "anterin dong."
Mendengar teriakan Gyas, Jimmi langsung menghentikan kayuhanya. Tubuhnya mendorong tumpukan wadah kue yang diikat pada sepeda. Jimmi berusaha menahannya agar tidak jatuh.
"Terus ini dikemanain?" Jimmi menunjuk wadah-wadah kuenya. Sudah menjadi rutinitas Jimmi mengantarkan kue-kue buatan ibunya ke outlet yang satu jurusan sekolah.
"Aku pegangin."
"Kenapa sih, gak naik bis sekolah saja?"
"Bisnya datang kepagian."
"Kamu yang kesiangan."
 "Aku do'ain supaya kamu cepat punya mobil. Aamiin," rayu Gyas.
"Aamiin."
"Xpander kan?"