Disana, ada beberapa pertanyaan yang harus dijawab. Seperti biasa jawaban di sponsori oleh mbah Google. Lalu menuju museum Pos. Games-nya lucu karena begitu kita keluar dari museum ada panitia yang akan bertanya seputar benda-benda di sana. Lucunya karena kami tidak ngeh hal itu akan menjadi pertanyaan dan hasilnya kami hanya senyam-senyum pada panitia.
Kami beristirahat di gedung Dwi Warna. Gedung Dwi Warna adalah gedung yang digunakan selain gedung Merdeka pada saat Konperensi Asia - Afrika tahun 1955. Peserta makan, sholat dan beristirahat sambil disuguhi hiburan yang pengisinya tak  lain adalah peserta itu sendiri. Swadaya.
[caption id="attachment_382934" align="aligncenter" width="240" caption="Mendengarkan Wejangan dari Ketua Pelaksana dengan Khidmat di Gedung Dwi Warna sebelum melanjutkan lomba"]
Dibagian ketiga inilah (bagian terakhir games), mengapa kita harus tahu apakah nama kelompok kita termasuk Asia atau Afrika. Rute yang akan dilalui antara kelompok Asia dan Afrika berbeda. Seperti gambar rute di atas. Kelompok Afrika menyusuri rute warna orange sedangkan Asia hijau. Di games ketiga peserta harus rally, beradu cepat mencapai pos. Panitia akan mencatat waktu lalu memberikan pertanyaan. Setelah selesai menjawab peserta diberikan satu potongan isi Dasasila Bandung. Peserta diharuskan melengkapi kesepuluh point Dasasila Bandung. Dibagian ini rupanya panitia lupa dengan point yang kesembilan.
[caption id="attachment_382938" align="aligncenter" width="300" caption="Rally sambil mengumpulkan kepingan Dasasila Bandung. Point 9 tidak ada."]
Jawaban dari pertanyaan yang diajukan sebetulnya tidak susah, karena setiap pos yang kita singgahi adalah jawabannya. Seperti menyusun puzzle bangunan yang penampakannya ada di depan mata. Sejarah nama jalan. Bagi kelompok Afrika pertanyaannya seputar jalan Lembong. Letnan Kolonel yang gugur melawan Westerling. Karena games ini akhirnya banyak yang tahu jalan Lembong berasal dari nama orang.
[caption id="attachment_382942" align="aligncenter" width="300" caption="Menyusun Kepingan Puzzle"]
Peserta tidak boleh memotong jalan atau menumpang kendaraan karena jika itu dilakukan bisa saja salah satu pos terlewati. Gak boleh curang, karena BERANI JUJUR HEBAT!
Setelah semua pos disambangi para peserta kembali menuju Jalan Braga tepatnya Gedung Merdeka. Di sana disambut oleh ribuan orang. Bukan menyambut kedatangan kami ternyata. Mereka sedang menikmati acara-acara yang digelar di jalan Braga. Menembus kerumunan dan menaklukan hiruk-pikuk penikmat festival KAA adalah perjuangan tersendiri.Terutama acungan tongsis yang menghadang serta pose-pose yang merasa terganggu dengan kehadiran kami yang datang tiba-tiba. Serbuan merah hadir diantara foto-foto mereka dengan tidak diinginkan. Ma'afkanlah...
Ada rasa takjub dan haru ketika memasuki gedung Merdeka. Area di mana kemarin para pemimpin dunia dan delegasi hadir untuk mengikuti puncak peringatan konferensi Asia-Afrika. Auranya masih terasa. Rasa bangga menyelinap di dada kami. Kami harus meneruskan perjuangan. Semangat Bandung tidak boleh Mati!
Melihat deretan bendera, kemegahan gedung. Rasanya rasa cape langsung hilang sirna.