Mohon tunggu...
Carissa Diva25
Carissa Diva25 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Literasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Problematika Dan Kinerja Guru Dalam Pendidikan Dengan Teori Need For Achievement

2 Juli 2023   19:04 Diperbarui: 2 Juli 2023   19:05 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

b. Afif Badawi Trisanta (2017) implementasi Pendidikan Humanis Di SMA Negeri 6 Yogyakarta. Diss. Fakultas Ilmu Pendidikan. Jurnal ini membahas tentang tenaga pendidik dan sekolah juga harus memastikan terpenuhinya kebutuhan siswa dari aspek pemenuhan harga diri. Hal ini bisa dilakukan dengan pujian terhadap berbagai potensi yang dimiliki siswa, kemudian memberikannya semangat, bahwa potensi yang dimilikinya itu dapat membawa pada kesuksesan dan kemuliaan hidup. Hal ini sangat penting dilakukan, karena apabila kebutuhan ini tidak dipenuhi maka akan timbul rasa rendah diri dan hilangnya motivasi belajar

g. Pembahasan
1. Motivasi sebagai kunci sukses mencapi tujuan Motivasi merupakan kegiatan yang dapat memberikan dorongan kepada sesorang atau diri sendiri untuk mengambil suatu tindakan yang dikehendaki (Michael J. Jucius). Motivasi dibedakan menjadi dua macam, motivasi instrinsik dan ekstrinsik, motivasi instrinsik yang berasal dari dalam diri seseorang yang merupakan kesadaran pribadi contohnya siswa yang termotivasi dengan giat dalam belajar karena minat. Dan motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang datangnya dari luar menyebabkan siswa tersebut melakukan kegiatan belajar dan karena terdorong untuk mendapatkan hadiah atau mengindari hukuman. Pendidik juga harus mempertimbangkan berbagai motif tindakan dari perilaku siswa nya dan mengukur perubahan yang di inginkan.


2. Teori hierarki kebutuhan maslow dan prestasi belajar Manusia terdorong memenuhi kebutuhan yang paling kuat sesuai dengan keadaan dan pengalaman.
a. Kebutuhan fisiologis (kebutuhan sandang, pangan, dan papan)
b. Kebutuhan keselamatan (keamanan, kemantapan, ketergantungan, perlindungan)
c. Kebutuhan akan kasih sayang (diterima orang lain, maju dan untuk ikut serta)
d. Kebutuhan akan harga diri (diakuinya keberadaan oleh orang lain)
e. Kebutuhan akan perwujudan diri (kecenderungan
sesorang untuk menunjukkan kiprahnya dalam kehidupan) Dalam konteks tersebut, tingkatan tertinggi kebutuhan adalah aktualisasi diti yang diwujudkan dengan adanya prestasi belajar, tetapi harus memperhatikan kebutuhan dasar terlebih dahulu, maka dari itu tidak realistis jika mengharapkan siswa untuk berprestasi dan kinerja pendidik bagus jika masih belum bisa memperhatikan kebutuhan dasar terlebih dahulu


3. Teori motivasi berprestasi McClelland Setiap individu memiliki kebutuhan sendiri-sendiri sesuai dengan karakter serta pola piker yang membentuknya. McClelland menjelaskan bahwa setiap individu memiliki dorongan yang kuat untuk berhasil, dorongan ini mengarahkan individu untuk memperoleh pencapaian pribadi.
a. Kebutuhan akan prestasi (nAch) yang muncul dalam diri seseorang akan mendorong seseorang dengan kuat untuk mengatasi segala tantangan danhambatan dalam upaya mencapai tujuan. Dengan demikian, siswa yang menunjukkan motivasi berprestasi yang tinggi, menandakan bahwa kebutuhan mereka akan berprestasi termasuk tinggi.
b. kebutuhan akan kekuasaan (nPow) merupakan keinginan untuk memiliki pengaruh, menjadi yang berpengaruh, dan mengendalikan individu lain. McClelland merinci, bahwa seseorang yang memiliki nPow tinggi, akan cenderung memiliki karakter bertanggung jawab, berjuang untuk mempengaruhi individu lain, senang ditempatkan dalam situasi kompetitif, dan berorientasi pada status sosial. Untuk kinerja pendidik kebutuhan kekuasaan akan dapat membuat suasana belajar yang kompetitif.
c. Kebutuhan akan afiliasi (nAff) adalah kebutuhan untuk memperoleh hubungan sosial yang baik. Kebutuhan ini ditandai dengan kecenderungan seseorang yang memiliki motif yang tinggi untuk terjalinnya sebuah persahabatan, lebih menyukai situasi kooperatif, dan menginginkan hubunganhubungan yang melibatkan tingkat pengertian mutual yang tinggi. Dalam kinerja pendidik kebutuhan afiliasi ini akan terwujud dalam proses pembelajaran dimana adanya interaksi guru dengan siswa. Kebutuhan akan afiliasi ini akan meningkat ataupun menurun sesuai dengan situasi.


4. Perubahan yang dihasilkan dan hubungan kasus dengan teori
1. Perubahan intensional, yaitu perubahan karena pengalaman atau praktek yang dilakukan secara sengaja dan disadari. Pada ciri ini siswa menyadari bahwa ada perubahan dalam dirinya, seperti penambahan pengetahuan, kebiasaan dan keterampilan.
2. Perubahan positif. Positif berarti perubahan tersebut baik dan bermanfaat bagi kehidupan serta sesuai dengan harapan karena memperoleh sesuatu yang baru, yang lebih baik dari sebelumnya. terjadi karena adanya usaha dari siswa.
3. Perubahan efektif dan fungsional. Perubahan dikatakan efektif apabila membawa pengaruh dan manfaat tertentu bagi siswa dan kinerja pendidik.
Konsep prestasi belajar, sekaligus faktor yang mempengaruhinya, seorang pendidik diharapkan mampu melakukan pendekatan yang tepat kepada siswa dalam mengembangkan segala potensi yang dimiliki siswa tersebut. Memahamikarakteristik peserta didik merupakan langkah yang tidak dapat ditawar bagi para pendidik dalam menemukan strategi pembelajaran yang tepat. 

Setelah memahami tentang konsep prestasi belajar yang penekanannya lebih dititikberatkan pada pengembangan secara maksimal segala potensi siswa sebagaimana yang disebutkan diatas, maka seorang tenaga pendidik seharusnya memahami bahwa penekanan prestasi belajar tidak hanya pada pencapaian ketuntasan siswa sebagaimana yang disebutkan dalam kurikulum.

Teori hierarki kebutuhan dasar Maslow seperti kebutuhan yang paling dasar, yaitu kebutuhan fisiologis. Sekolah dapat memberikan sarana dan prasarana yang memadai guna memenuhi kebutuhan ini berupa kantin yang sehat, ruang kelas yang nyaman, toilet yang bersih dan waktu istirahat yang cukup. Kemudian, kebutuhan akan rasa aman dapat diwujudkan dengan pembelajaran yang menyenangkan. Pembelajaran yang menyenangkan akan meningkatkan konsentrasi dalam proses belajar siswa, sehingga materi pembelajaran yang disampaikan akan lebih mudah diterima oleh peserta didik.

Setelah kebutuhan fisiologis dan kebutuhan akan rasa aman terpenuhi, perhatian tenaga pendidik dan sekolah selanjutnya adalah menciptakan suasana yang dipenuhi oleh rasa kasih sayang. Tugas tenaga pendidik adalah memupuk semangat, memberikan kesempatan, melalui penyediaan sarana dan prasarana, 

h. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil bahwa pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat melalui pendidikan memiliki manfaat yang signifikan bagi masyarakat, pendidikan dan kinerja yang dapat memperkuat keberagaman, meningkatkan kualitas hidup, meningkatkan kesadaran dan mendorong perubahan sosial yang positif.


Dalam pendidikan, motivasi memiliki peranan yang penting bagi tercapainya prestasi belajar siswa, motivasi juga merupakan factor yang memiliki pengaruh besar terhadap belajar siswa. Perubahan kinerja pendidik juga berperan penting pada perubahan sosial dengah mengembangkan materi pembelajaran melalui kreatifitas dan inovasi sesuai sesuai dengan zaman.

Teori motivasi dari Abraham Maslow dan McClelland mengarahkan siswa dan kinerja pendidik dalam memahami segala kebutuhan dasar dan membuat perubahan dari yang awalnya siswa rendah prestasi menjadi mempunyai semangat motivasi untuk mencapai tujuan, serta kinerja pendidik yang awalnya tidak memiliki inovasi pembelajaran menjadi mempunyai media kreatifitas dan inovasi dalam pembelajaran 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun