Soal masih adanya sambutan yang dilakukan, menurut saya itu hanya sebagian kecil yang merasakan kedekatan dengan BTP.
2. Musuh Koruptor
Sejak awal mula karir di politik, rekam jejak BTP dalam kebersihan dalam penggunaan dana anggaran yang jelas dan sesuai fungsinya, mudah ditemukan di mesin pencari. Sikap tersebut, akhirnya terbawa sampai dirinya menjadi Gubernur DKI Jakarta.Â
Sosok BTP yang dianggap sok bersih oleh oknum penguras anggaran siluman dalam setiap kemungkinan bisa meraih keuntungan pribadi atau golongan, membuat dirinya menjadi musuh yang harus dilengserkan.Â
Ada banyak oknum yang berselisih paham dari tingkat rendah sampai yang tinggi, yang tak jarang memberi umpatan untuk diri BTP.
3. Nantangi Koruptor
Jika pembuat kebijakan sering memilih untuk berdamai dengan oknum koruptor setelah berselisih paham soal penggunaan anggaran dana. Sosok BTP malah makin kencang teriak di media berita.
Tau sendiri dari hal tersebut, malah bikin oknum koruptor menjadi kebakaran jenggot dan berusaha melakukan pembelaan.Â
Dalam kebijakan yang di buat BTP dalam mengamankan APBD DKI Jakarta, terdapat perubahan penting dalam pelaksaan penyusunan anggaran yang berbeda dengan sebelumnya sebelumnya. Diantaranya perubahan dalam pengelolaan keuangan dan aset daerah menggunakan implementasi sistem informasi dan teknologi yang terpadu.Â
Beberpa sistem yang sudah berjalan dalam Pemprov DKI Jakarta, seperti e Budgeting, e katalog dan sitem lainnya.
Sikap dan tindakan tanpa toleransi yang dilakukan BTP soal dana dana siluman selama menjadi Gubernur DKI Jakarta, ia tidak segan untuk mencoret dan menghapus dana siluman tersebut.