Saat pertemuan dengan media berita (15/01/2019), Raja Juli Antoni menilai dukungan yang disampaikan BTP kepada Ima Mahdiah adalah hal yang wajar. Sekjen PSI, Raja Juli Antoni menjelaskan, hal ini dikarenakan hubungan yang dekat dan juga sosok Ima yang mempunyai dedikasi tinggi pada pekerjaannya.
Lebih dari itu, endorsement yang disampaikan BTP kepada Ima Mahdiah yang maju sebagai caleg DPR RI di wilayah Dapil 10 DKI Jakarta. Tidak sedikit juga muncul untuk anak-anak muda yang pernah menjadi staf BTP, karena sebagai dari mereka maju menjadi caleg.
PSI juga memiliki kader berasal dari mantan Gubernur DKI Jakarta, seperti Rian Ernest yang maju sebagai caleg DPR RI untuk Dapil DKI Jakarta I (Wilayah Timur), Tsamara Amany, caleg DPR RI Dapil DKI Jakarta II (Jakpus, Jaksel, dan luar negeri), serta ketum, Grace Natalie yang maju sebagai caleg DPR RI dari Dapil DKI Jakarta 3 (Jakarta Utara), memiliki harapan yang sama diberikan promosi oleh BTP.
Penutup
Efek Ekor Jas (Coat-Tail Effect) yang dimiliki seorang tokoh, yang masih dianggap punya magnet untuk menarik perhatian calon pemilih dalam kategori tertentu, harus diakui punya kekuatan yang tidak bisa dianggap remeh.
Masuk tahun politik 2019 yang tidak lama ini, gencarnya partai politik dalam berkampanye dapat menggunakan berbagai cara selama sesuai undang, salah satunya adalah menggunakan nama yang dianggap baik bukan sesuatu yang salah.
Kita juga pernah tahu, bahkan ada partai politik yang mencatut nama tokoh yang berasal dari mantan TNI meski tanpa sepengetahuan pemiliknya, namun akhirnya spanduk tersebut diturunkan setelah diprotes pemiliknya karena tidak memberikan ijin.
Memanfaatkan efek Ekor Jas (Coat-Tail Effect) seperti yang dilakukan partai politik, adalah sah-sah saja.
Menurut saya, sikap yang disebutkan Raja Juli Antoni sangat beralasan dan wajar, terlebih mengingat hubungan kader-kader yang kini bernaung di partai PSI sudah cukup dekat.
Kesamaan visi misi partai PSI dalam menjangkau pemilih nasional-progresif seperti yang dilakukan partai PDIP, sosok BTP dianggap sebagai tokoh yang memiliki nilai positif ditengah-tengah persaingan antar partai merebut suara.