Password wifi yang selalu berganti dengan kata-kata dakwah : *" Yuk_Jamaah",* *"Go_ Sholeh "* *" zakat_yuk"*  memotivasi setiap  jama'ah pengguna gadget, dan siapapun yang datang ke Masjid Darul Arqom untuk Update diri dengan situasi terkini.
Warga Persyarikatan  setengah wajib memegang gadget, karena info persyarikatan pasti melalui Surat Elektronik maupun Sosial Media, warga Aisyiyah dan NA rutin sebulan sekali update informasi tentang teknik "Digital Marketing" yang dibina langsung dari Majelis Ekonomi PDM Wonosobo.
Dipojok rumah bercat biru dengan dinding setengah bata, terpampang jelas sebuah banner iklan " Service Laptop/ Komputer " yang lebih menarik lagi tambahan tag iklan " Gratis Jasa untuk warga yang sudah hafal juz *27* , angka dua puluh tujuh ternyata portable, bisa diganti kapanpun, dan itu berganti setiap tiga bulan sekali ke angka berikutnya untuk memotivasi pengguna layanan servicenya, fastabiqul khoirot dengan program tahfidz dari bidang dakwah PRM.
One home one Laptop/ computer adalah sebuah progress PRM menjawab tantangan jaman, era digital tidak mungkin bisa di tolak maupun kita lari darinya, karena itu ia akan terus mengejar siapapun yang akan hidup sepuluh sampai dua puluh tahun kedepan. Peluang kerja yang semakin sulit memaksa orang tua untuk berpikir ulang menyekolahkan anak dengan output kerja menjadi karyawan, dan menentukan pekerjaan di era digital yang paling menjanjikan adalah yang berhubungan dengan teknologi, maka kedepannya seorang Insinyur akan kalah jauh gajinya dengan pedagang celana kolor online saat ia tidak punya modal merintis perusahaan. Dan itu akan menjadi Fakta tak terbantahkan.
_Ranting Sebagai Pusat Ekonomi_
Juma'at pekan pertama adalah sarana untuk bercengkrama dengan sesama jama'ah, mereka mendirikan sholat jum'at dengan membawa buku tabungan BMT yang ada disamping Masjid, berlanjut bercengkrama akrab ditemanis secangkir teh maupun kopi hangat diserambil masjid membahas isu terkini tentang ekomoni kreatif, di pojok kanan Masjid sebuah kedai yang di kelola Nasyiatul Aisyiyah, terlihat beberapa pemuda serius merancang konsep peta dakwah untuk adik-adiknya IPM tentang kaderisasi Ummat lewat Muhammadiyah.
Petugas BMT berkeliling membagikan buku setoran yang sudah di cetak, tidak usah kita bayangkan bagaimana mereka setoran ke BMT, karena iuran dan tabungan warga sudah dikelola dengan E-Money, layaknya pembelian pulsa telephone dan listrik, konsep Tabungan dan ZIS Warga sudah terpotong otomatis dari uang elektronik mereka, ada juga diantaranya memanfaatkan Paypal sebagai alat pembayaran, sungguh pemandangan yang tiada duanya...
Konsep ekonomi kreatif terbentuk, berawal dari kajian Pemuda yang berinisiatif mengumpulkan infak sekedarnya setiap malam Jum'at dan berlanjut ke Ortom yang lain, hingga saat ini perputaran keuangan warga selalu berpusat di BMT, ada warga yang mendirikan bengkel sepeda motor, maka warga yang menggunakan jasa servisnya terhitung gratis dengan penggantian oleh BMT dipotong dari tabungannya, demikian juga konsep asuransi, semua warga Persyarikatan  diberikan gratis berobat di puskemas terdekat dengan patfon maksimal seratus ribu perbulan dan diakhir bulan pihak puskesmas mengklaim ke BMT. Semua pinjaman keuangan atas dasar keyakinan bahwa Allah yang menjamin. _Ridho bima qosamallah._
Dengan pelayanan yang prima ternyata Allah membukakan pintu rizki dari berbagai macam lini, wakaf, hibah infak dan shodaqoh tidak pernah putus dari warga non Muhammadiyah dan bahkan dari luar negeri pun mengantri menerima pahala Allah dari ZIS mereka..
Apapun kesulitan keuanganmu Masjid tempat kembalinya... _Allhu Akbar_
Pemberdayaan ekonomi ditingkat ranting akan sangat membantu pengelolaan keuangan ditingkat cabang dan daerah bahkan di pusat, tapi saat potensi ranting belum digali secara optimal maka yang terjadi warga persyarikatan akan merasa keberatan dengan berbagai macam tarikan iuran Organisasi.