Hindia - Secukupnya
Kesedihan, penggalan lirik di atas merupakan salah satu karya dari Hindia yang mengangkat tentang keluh kesah kehidupan dan ajakan untuk bersedih secukupnya. Popularitas karyanya di antara para pecinta musik usia muda mungkin ada hubungannya dengan kesamaan kondisi yang dirasakan, atau relatable.Â
Ya, tidak dipungkiri memang lagu-lagu Hindia yang terasa 'menyentuh' bagi mereka yang mendengarkan karena memang mereka mengalami hal tersebut, sehingga mereka dapat mengekspresikan emosinya dan menyuarakan isi hatinya dengan curhatan lewat lagu-lagu yang didengarnya. Kesedihan, kebingungan, krisis yang dirasakan para pemuda kini dikenal dengan istilah 'quarter life crisis'.
Quarter life crisis itu sebenarnya apa sih? Atwood dan Scholtz (2008) yang merupakan ahli psikologi menyatakan bahwa quarter life crisis adalah masa perkembangan psikologis yang terjadi di usia 18 hingga 29 tahun, masa itu merupakan perpindahan dari masa remaja (adolescence) ke dewasa (adulthood).Â
Pada masa ini, individu rentan sekali mengalami stres, meragukan diri sendiri, bahkan depresi, karena masa ini merupakan masa peralihan dimana banyak sekali perubahan yang harus dihadapi dan tuntuntan dan ekspektasi orang lain, dan keharusannya untuk mengambil keputusan sendiri, yang akan menentukan jalan hidupnya kelak.
Memangnya, apa saja sih yang jadi beban pikiran di masa-masa seperempat abad?  Nash dan Murray (2010) mengemukakan beberapa hal yang seringkali menjadi area permasalahan di usia seperempat abad:
1. Mimpi dan harapan
Pernah tidak, kalian bertanya-tanya tentang kepastian mimpi dan harapan kalian? Seperti "aduh mimpi gue muluk banget nggak sih?", "mimpi gue bakal terwujud nggak ya?", atau "nanti gimana kalau umur 25 gue belum dapat kerjaan yang stabil?", "kira-kira impian gue buat punya rumah sendiri bakal kewujud nggak ya? Aduhh" dan masih banyak lagi yang berkutat dengan mimpi dan harapan kalian? Kalau iya, itu berarti kalian mulai mempertanyakan kepastian tentang masa depan kalian, kira-kira bakal tercapai nggak ya, semua target dan impian kita?
2. Tantangan di bidang akademis
Disini siapa yang pernah ngerasa salah jurusan? Tapi mau keluar atau pindah pun terasa tanggung. Atau merasa kesulitan memahami materi pembelajaran? Atau mungkin merasa minder karena terus-terusan membandingkan (dan dibandingkan) antara diri dengan orang lain? Kalau iya, kamu berarti lagi menghadapi tantangan di bidang akademis kamu, tuh!
3. Agama dan spiritualitas