Orang tua perlu dan penting untuk menyelami suasana hati (suasana batin) remaja sebelum memberi nasihat.
Ibaratnya perlu melakukan cek ombak terlebih dahulu sebelum berlayar agar selamat sampai tujuan.
Dalam konteks memberi nasihat kepada remaja, ada sebuah model atau teknik yang sering dipraktikkan oleh Rasulullah SAW ketika beliau menasihati sahabat-sahabatnya.
Rasulullah SAW ketika memberi nasihat kepada para sahabat dengan singkat dan tidak dilakukan setiap saat. Melainkan pada waktu tertentu.
Rasulullah mengkuatirkan sahabat-sahabatnya tersebut akan timbul rasa bosan dalam menerima nasihat.
Simpulan
Jadi orang tua perlu memiliki seni dalam memberi nasihat kepada remaja. Pastinya diawali dengan niat ikhlas kepada Allah bahwa apa yang kita lakukan semata-mata karena kehendak-Nya.
Kemudian pandanglah anak pada posisi setara dengan kita artinya sama-sama makhluk Allah dan kita tidak memiliki hak mutlak apapun atas diri orang lain.
Selanjutnya, nasihat tidak harus menggurui dan mengajari tetapi mari belajar bersama, memperbaiki diri bersama-sama, dan kita adalah Khalifah di muka bumi.
Terakhir, pilihlah cara yang tepat atau strategi yang jitu dalam memberi nasihat. Milik ilmu dalam mempengaruhi pikiran remaja agar mereka tidak berubah menjadi berontak atau "melawan arus".
Penutup, menasihati tidak sama dengan mencela. Jaga aib mereka sekecil apapun dan tutup rapat-rapat kekurangan dan kelemahan mereka dihadapan keluarga, teman, dan siapapun yang buat mereka malu. (*)