Remaja akan merasa terintimidasi dan bosan bila dihadapkan pada situasi yang tidak nyaman bagi mereka.
Di sini peran penting yang harus diperhatikan oleh orang tua adalah bertindaklah bagai seorang motivator atau konselor bagi anak-anak remaja kita.
Berikan kata-kata berenergi positif dan powerfull setiap kali menasihati mereka layaknya seorang jenderal yang sedang membimbing komandan lapangan.
Tidak perlu gunakan pendekatan emosi yang tidak jelas, membentak, melainkan atur suasana komunikasi jadi lebih hangat serta komunikatif.
Orang tua ketika memberi nasihat sekali-kali tidak memandang diri sebagai penguasa mutlak atas anak.
Bagaimana pun anak-anak adalah titipan Tuhan yang kita sendiri tidak memiliki hak apapun selain tanggung jawab terhadap masa depan mereka.
Tuhan meminta kita untuk mengenalkan mereka kepada Tuhan yang telah menciptakannya, mendidik mereka dengan agama, dan menanamkan akhlak yang mulia.
Karena itu, orang tua harus menjadi panutan atau tauladan yang baik pula bagi mereka, sehingga anak-anak akan meniru akhlak orang yang mendidik dan membesarkan mereka.
Terlebih dengan kehidupan zaman sekarang. Orang tua dituntut untuk berbesar hati dan membuka diri dengan hal-hal baru.
Zaman di mana perkembangan teknologi kian pesat dan memengaruhi kehidupan manusia di segala lini termasuk berdampak terhadap pola hubungan remaja dan orang tua.
Nah, orang tua dituntut untuk mampu menyambungkan antara kemajuan zaman dengan nilai-nilai yang ingin ditanamkan dalam nasihat remaja.