Riset keilmuan terapan ini juga mengusung semangat berkolaborasi dalam sebuah tim riset yang terdiri dari ketua, anggota, asisten, dan administrator sebanyak maksimum 6 orang.
Tim peneliti merupakan gabungan dari dosen/kelompok dosen, mahasiswa (minimal sudah duduk di semester 5/sedang melaksanakan tugas akhir), tenaga kependidikan, dan unsur Industri sebagai mitra.
Pengajuan rancangan riset dapat didaftarkan melalui web Mitrasdudi Kemendikbudristek dengan terlebih dahulu melakukan registrasi akun.
Adapun mengenai ruang lingkup riset terapan meliputi bidang pariwisata, ekonomi kreatif (Ekraf), transportasi, energi baru dan terbarukan, kesehatan, kontruksi, pertanian, kemaritiman, kehutanan, sosial humaniora, dan bidang lain yang relevan.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Wikan Sakarinto mengatakan, filosofi riset terapan vokasi adalah start from the end, artinya dimulai dari belakang.
Ada persolan dan kebutuhan nyata di DUDI dan masyarakat kemudian menjadi faktor utama dosen bergerak melakukan riset, sehingga dengan begitu akan dapat menyelesaikan masalah.
Mindset ini harus dikembangkan sehingga riset bukan hanya eksplorasi intelektual sang peneliti, namun riset yang dirancang dari pergulatan peneliti dengan problematika rill yang dihadapi industri, UMKM, dan masyarakat. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H