Mohon tunggu...
Hamdani
Hamdani Mohon Tunggu... Konsultan - Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Kilometer Nol

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Mungkinkah Trans Papua Menjadi Jalan Damai Menuju "Indonesia-Papua" Merdeka?

8 Desember 2018   06:18 Diperbarui: 8 Desember 2018   17:41 2556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Jokowi Pantau Jalur Trans Papua Pakai Trail (Foto: Biro Humas Setneg)

Meskipun tidak kaya namun hidup damai

Jujur saja, saya sangat menginginkan setiap pemerintah yang berganti dan berkuasa, belajar tentang perasaan rakyat. Memahami psikologi sosial rakyat Indonesia terutama masyarakat kecil di daerah-daerah. Mereka tidak meminta hal-hal yang muluk-muluk. Sederhana saja, jika sudah berjanji maka tunaikanlah janji itu.

Ambillah hikmah dari konflik Aceh yang berkepanjangan yang seakan-akan waktu itu tidak akan ada masa damai. Hampir tidak ada orang yang terpikir bahwa 'perang' saudara bisa berakhir dengan penuh damai seperti yang dirasakan oleh jutaan rakyat Aceh saat ini.

Dengan penandatanganan MOU damai Aceh oleh pemimpin GAM dan perwakilan Pemerintah RI, di Helsinki, Finlandia, 15 Agustus 2005 silam, telah merubah secara total kondisi situasi dan kondisi Aceh. 

Dulu untuk berusaha saja sangat susah, beribadah pun sulit dan penuh ketakutan, letusan senjata bisa terjadi kapan saja tanpa bisa diprediksi. Benar-benar suasana begitu mencekam dan tidak aman.

Namun kini setelah 15 tahun berlalu, Aceh telah bersemi kembali, wajah-wajah bahagia terpancar jelas pada setiap raut rakyat Aceh. 

Tidak ada lagi rasa takut dan kuatir saat beribadah, berusaha dan bekerja, menuntut ilmu pun jadi lebih bersemangat, pokoknya benih-benih kebahagiaan bertebaran dimana-mana.

Rakyat Aceh telah melepaskan diri dengan suasana kelam masa lalu. Mereka juga telah memaafkan semua pihak yang dulu berlaku tidak adil pada mereka. Bahkan bagi penguasa yang dhalim sekalipun. 

Dorongan untuk menetap masa depan yang lebih cerah dan semangat mengejar ketertinggalan dengan daerah lain lebih kuat daripada memikirkan masa lalu.

Sekarang ini siapapun sudah dengan bebas dapat berkunjung ke Aceh bahkan mau menikmati kopi sampai tengah malam pun bisa, karena warung bisa buka 24 jam, tanpa perlu takut dan kuatir. 

Situasi damai yang telah dirajut oleh GAM dan pemerintah Indonesia telah memberikan dampak positif bagi kehidupan rakyat Aceh, sehingga rasa aman, damai, dan sejahtera pun kembali menjadi milik setiap warga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun