Pemuda pembawa perubahan
Sekurang-kurangnya dunia mencatat beberapa pemuda luar biasa yang patut diteladani semangatnya. Sebutkan saja pemuda penerima hadiah nobel dari lembaga dunia perserikatan bangsa-bangsa.
Adalah dia Malala Yousafzai. Ia adalah seorang remaja biasa seusia saya (19 tahun). Malala lahir di sebuah kota bernama Mingora di Distrik Swat, Pakistan. Ia tumbuh besar dalam keluarga yang sangat menghargai pendidikan.
Ayahnya, Ziauddin Yousafzai, merupakan aktivis pendidikan dan pendiri beberapa sekolah swasta. Kepedulian yang besar terhadap pendidikan inilah yang mendorong Malala untuk juga ikut peduli terhadap pendidikan. Karena perjuangannya tersebut dunia memberikan penghargaan tertinggi, ya Nobel.
Jadilah pemuda yang membawa pembaharuan bagi lingkungannya. Posisikan diri pada pengubah, penyelesai masalah. Bukan sebaliknya, justru jadi bagi pencipta masalah. Anda saat ini sangat ditunggu-tunggu peranan kalian dalam kehidupan sosial masyarakat, politik dan ekonomi.
Tawarkan konsep perubahan yang lebih baik. Dobrak segala hal yang tidak memberikan peluang bagi terjadinya perubahan. Status quo yang menjurus pada otorisasi pemikiran dan perilaku menuju tirani perlu diubah kearah yang lebih demokratis dan terbuka.
Berikan satu visi yang memiliki lompatan besar terhadap kemajuan bangsa ini. Bukan sebaliknya pemuda menjadi benalu dan virus yang menggerogoti sendi-sendi kelauatan bangsa. Itulah makna sumpah pemuda bagi kaum milenials.
Dan tulisan ini hanya perspektif pribadi. Tentu masih banyak kekurangan dan jauh dari kata ideal, karena tentu masih banyak strategi lainnya. Terima kasih dan mohon maaf.
SELAMAT MEMPERINGATI HARI SUMPAH PEMUDA 28 Oktober 2018.
Salam***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H