Mohon tunggu...
Hamdani
Hamdani Mohon Tunggu... Konsultan - Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Kilometer Nol

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Makna Sumpah Pemuda bagi Generasi Milenial

28 Oktober 2018   09:07 Diperbarui: 28 Oktober 2018   09:20 4195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: dokter Avis/kompasianer

"Menurut Aristoteles, tentang sifat-sifat orang muda yaitu orang-orang muda punya hasrat-hasrat yang sangat kuat dan mereka cenderung untuk memenuhi hasrat-hasrat itu semuanya tanpa membeda-bedakannya."

Hari ini, 28 Oktober. Hari bersejarah berulang. Tepatnya Hari Sumpah Pemuda berulang tahun. Happy Anniversary-nya janji pemuda Indonesia hampir satu abad yang lalu. Sumpah anak-anak muda hebat kala lahir dengan dorongan satu tekad, yaitu bagaimana memerdekakan negeri ini dalam persatuan dan kesatuan sebagai sebuah bangsa yang berdaulat.

Atas perjuangan seluruh elemen bangsa saat itu membuat Indonesia bisa berdiri tegak dengan bendera merah putih. Berdiri sejajar dengan negara-negara lain di dunia tanpa terbelenggu dengan penjajahan. Semua hasil yang diperoleh hari ini tidak terlepas dari peran pemuda didalamnya.

Beda dulu tentu beda pula dengan sekarang. Jika pada zaman setengah abad yang lalu pemuda memikirkan dan berjuang untuk merebut hak bangsa ini yang dirampas oleh penjajah. Sehingga apapun akan dikorbankan, tak terkecuali nyawa sekalipun. 

Namun bagaimana pengorbanan generasi muda atau millennial sekarang?
Meskipun berbeda zaman namun makna perjuangan menurut beberapa orang tidaklah berubah. Yang mungkin berbeda hanya situasi dan kondisinya saja. Sebab itu pulalah strategi perjuangan perlu disesuaikan dengan kebutuhan.

Timnas U19 menuju Piala Dunia

Ini perjuangan nyata yang ada didepan mata saat ini. Dimana timnas U19 Garuda Jaya menjalani laga hidup mati menghadapi Jepang hari (Minggu, 28/10/2018) di Stadion Gelora Bung Karno.

Pasukan Indra Sjafri yang sudah berlaga dengan semangat juang tinggi dan mampu mengalahkan China Taipeh, Qatar, dan Arab Saudi dalam babak penyisihan group. Dan timnas U19 sukses menjadi runner-up group A.

Pada partai perempat final ini Egy Fikri Maulana wajib memenangkan pertandingan ini agar bisa mulus menuju Piala Dunia U20 tahun 2019 di Polandia.

Melawan Jepang tentu bukanlah hal enteng. Dengan rekor delapan kali lolos ke Piala Dunia U20 namun bukan berarti tim sakura tersebut tidak dapat dikalahkan.

Dengan momentum Sumpah Pemuda, semangat juang anak-anak Garuda Jaya harus lebih gigih dalam mencapai kemenangan pada laga nanti sore.

Menurut coach Indra Sjafri tugas anak-anak asuhannya adalah bagaimana berjuang memerdekakan sepak bola tanah air.

"Jika dulu orang berjuang untuk memerdekakan negara dari penjajah, maka anak-anak timnas U19 adalah berjuang memerdekakan sepak bola kita". Katanya

Bersatu membangun negeri

Filosofi sumpah pemuda adalah persatuan dan kesatuan. Dasar pikiran itulah yang mendorong tokoh-tokoh pemuda era merebut kemerdekaan melakukan ikrar suci atas nama Sumpah Pemuda.

Karena mereka berpikir bahwa perjuangan akan lebih mudah dilakukan dengan semangat persatuan dan kesatuan. Dan mestinya semangat itu juga yang harus dimaknai dalam kehidupan generasi millennial.

Bersatulah untuk membangun negeri. Hindari perpecahan bangsa. Dengan keunggulan yang dimiliki oleh generasi millennial hendak dapat digunaka sebagai modal pembangunan negara ini.

Generasi berprestasi

Yang muda yang berkarya, slogan ini sangat tepat generasi millennial. Zaman sekarang mereka yang dihargai adalah mereka yang berprestasi. 

Tidak zamannya lagi membanggakan diri karena keturunan, misalnya keluarga bangsawan, keturunan pahlawan, anak cucu mantan presiden, atau keturunan darah biru.

Kini era bersaing mengadu prestasi. Anak-anak muda yang mendapatkan tempat adalah mereka yang mempersembahkan karya nyata bagi dirinya sendiri, keluarga, masyarakat, nusa dan bangsa.

Maka makna sumpah pemuda era milenium adalah mengejar sebanyak-banyaknya prestasi demi membanggakan negeri. Mewakili bangsa Indonesia dalam inovasi dan menampilkan prestasi dipentas global.

Tidak terlibat narkoba

Dalam memaknai hari sumpah pemuda, satu hal yang tidak boleh dilupakan adalah generasi muda Indonesia harus sehat dan kuat tanpa narkoba.

Dalam kondisi kekinian perkembangan global, berbagai persoalan mengancam eksistensi pemuda. Salah satu ancaman paling besar adalah penyalahgunaan narkoba dikalangan remaja dan pemuda. Sehingga tantangan yang dihadapi oleh generasi millennial Indonesia semakin kompleks.

Maraknya penyimpangan perilaku generasi muda tersebut, dapat membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian hari. Karena pemuda sebagai generasi yang diharapkan menjadi penerus dan pemimpin bangsa, semakin hari semakin rapuh digerogoti oleh zat-zat adiktif penghancur syaraf otak. Hal ini akan berdampak hilangnya suatu generasi bangsa (lost generation) di masa depan.

Oleh sebab itu refleksi hari bersejarah tentang kepemudaan yang kita lakukan hari ini adalah bagaimana menjauhkan pemuda Indonesia dari bahayanya narkoba. Wahai pemuda katakan tidak pada narkoba.

Good leadership

Hampir pasti bahwa negeri ini berikutnya akan dipimpin dan dikelola oleh anak-anak muda. Sebagai generasi penerus, mesti memikul tanggung jawab besar tersebut.

Oleh karena itu pemuda harus disiapkan dan memiliki kesiapan sebagai pemimpin. Pembentukan pemuda-pemuda dengan jiwa good leadership inilah yang tidak dilihat pada era sekarang.

Padahal bangsa Indonesia sangat memerlukannya untuk kemajuan bangsa, karena sebagaimana telah diungkapkan oleh Stephen D. Krasner mengenai Weak Country, bahwa untuk mengatasi sebuah pola negara yang tidak memiliki kemampuan untuk menahan sikap swasta (dalam hal ini seperti negara Republik Indonesia) diperlukan adanya good leadership.

Peran pemuda di era globalisasi akan menjadi lebih berharga ketika pemuda memiliki jiwa good leadership sebagaimana para pemuda pendahulu dalam sejarah bangsa Indonesia ini.

Pemuda pembawa perubahan

Sekurang-kurangnya dunia mencatat beberapa pemuda luar biasa yang patut diteladani semangatnya. Sebutkan saja pemuda penerima hadiah nobel dari lembaga dunia perserikatan bangsa-bangsa.

Adalah dia Malala Yousafzai. Ia adalah seorang remaja biasa seusia saya (19 tahun). Malala lahir di sebuah kota bernama Mingora di Distrik Swat, Pakistan. Ia tumbuh besar dalam keluarga yang sangat menghargai pendidikan.

Ayahnya, Ziauddin Yousafzai, merupakan aktivis pendidikan dan pendiri beberapa sekolah swasta. Kepedulian yang besar terhadap pendidikan inilah yang mendorong Malala untuk juga ikut peduli terhadap pendidikan. Karena perjuangannya tersebut dunia memberikan penghargaan tertinggi, ya Nobel.

Jadilah pemuda yang membawa pembaharuan bagi lingkungannya. Posisikan diri pada pengubah, penyelesai masalah. Bukan sebaliknya, justru jadi bagi pencipta masalah. Anda saat ini sangat ditunggu-tunggu peranan kalian dalam kehidupan sosial masyarakat, politik dan ekonomi.

Tawarkan konsep perubahan yang lebih baik. Dobrak segala hal yang tidak memberikan peluang bagi terjadinya perubahan. Status quo yang menjurus pada otorisasi pemikiran dan perilaku menuju tirani perlu diubah kearah yang lebih demokratis dan terbuka.

Berikan satu visi yang memiliki lompatan besar terhadap kemajuan bangsa ini. Bukan sebaliknya pemuda menjadi benalu dan virus yang menggerogoti sendi-sendi kelauatan bangsa. Itulah makna sumpah pemuda bagi kaum milenials.

Dan tulisan ini hanya perspektif pribadi. Tentu masih banyak kekurangan dan jauh dari kata ideal, karena tentu masih banyak strategi lainnya. Terima kasih dan mohon maaf.

SELAMAT MEMPERINGATI HARI SUMPAH PEMUDA 28 Oktober 2018.
Salam***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun