Kriet,,,,
Pintu tua itu terbuka, gudang itu mempunyai sebuah tangga kayu yang akan berdecit saat kita melangkah di atasnya.Â
Click,,,
Aku menekan tombol lampu yang berada di sisi kanan dinding gudang itu. Sesaat kemudian lampu redup berwarna orange menerangi pengelihatanku. Meski jarak pandangku masih terhalang karena minimnya pencahayaan, terlebih dengan mata minus yang ku miliki. Aku tetap bertekad untuk turun.
Kriet,,,, Kriet,,,Â
Suara decitan tangga membuatku tak tenang, pasalnya aku belum menginjakkan kakiku pada tangga itu. Lalu siapa yang tengah berjalan menaiki tangga?
Ruang ini terasa dingin karena kelembaban ruangan yang tinggi. Udara di sekitar terasa lembab. Ini membuat bau debu tercium jelas menyeruak menusuk hidung.Â
Kriet,,,, kriet,,,,
Suara itu kembali terdengar, ia semakin terasa dekat. Hingga hidungku mencium bau wangi melati yang sangat kuat. Keringat dingin menyusuri pelipisku, tengkukku terasa panas, bulu kudukku berdiri tegak seketika.