Mohon tunggu...
Chaniezs
Chaniezs Mohon Tunggu... Buruh - Pekerja

Hai, aku Chaniezs. Aku seorang pekerja yang mempunyai dua orang anak. Hobi ku adalah membaca. Senang berkenalan dengan kalian.

Selanjutnya

Tutup

KKN

Danyang Pleret

30 Juni 2024   08:56 Diperbarui: 30 Juni 2024   16:07 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seketika memori dari awal aku bertemu nenek tua tercetak jelas. Bukan dia yang terlihat aneh karena dirikulah yang mulai berteriak histeris, nenek tua yang awalnya menenangkanku terlihat kewalahan hingga akhirnya beliau memohon perlindungan pada para penunggu yang murka karena aku telah melakukan kesalahan fatal. Ancaman dari para lelembut adalah mengorbankan diriku atau kebinasaan warga desa.

Ya, aku mengingat kejadian di mana aku buang air sembarangan di pohon jambang tua yang dianggap keramat. Rupanya danyang⁵ dari pleret tak terima saat singgasananya diusik dengan cara seperti itu. 

Mereka meminta tubuh serta jiwaku menjadi tunduk pada para danyang. Saat itu juga nenek tua tak dapat mengelak, ia pergi tanpa melihat ke arahku. Wajahnya terlihat sendu. Aku yang melihat diriku mulai melahap sesaji memohon untuk dibebaskan dengan isak tangis pecah. Suara dari makhluk tak kasat mata menggema memekakan telinga.

Sopo sing tumindak, sopo sing tanggung jawab.⁶

Aku bersimpuh menyaksikan potongan memori yang kini lengkap. Diriku mulai menenggelamkan diri ke pleret desa hingga akhirnya ditemukan para warga dalam kondisi tak bernyawa. 

Para warga yang berpapasan dengan wajah pucat ialah orang yang meninggal karena membuat danyang penunggu desa marah. Teman yang bertingkah dingin bukan karena mereka acuh, tapi tak dapat melihat ragaku. Mereka terpukul mendengar kabar kepergianku dan membiarkan ruangan ku kosong.

Akhirnya aku dengan sadar diri menyodorkan jiwaku pada sang pemilik sejati dengan cara yang sama seperti saat diriku mati.

Selesai.

Catatan author:

¹ Tanggul air

² Khodam leluhur laki-laki/perempuan yang menjaga warga desa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten KKN Selengkapnya
Lihat KKN Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun