Mohon tunggu...
candrani yulis
candrani yulis Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tato - Identitas Bangsa Indonesia

15 Mei 2016   11:29 Diperbarui: 19 Mei 2016   11:58 761
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Pinterest.com
Sumber : Pinterest.com
Tato merupakan seni dekorasi dan dekonstruksi tubuh. Tato sebagai seni dekorasi yaitu seni membuat gambar pada tubuh, sedangkan dekonstruksi tubuh dapat dipahami sebagai upaya seseorang untuk melakukan transformasi pada tubuhnya. Berkaitan dengan tato sebagai seni, gaya hidup, dan fashion seseorang yang memiliki tato memiliki keinginan untuk memamerkan tato yang ada ditubuhnya sebagai bentuk ekspresi pribadi, identitas serta aktualisasi diri yang ingin ditunjukan ke publik sebagai wujud dari eksistensi seseorang.

F.   Tato Sebagai Identitas

Sumber : Pinterest.com
Sumber : Pinterest.com
Selain menunjukkan individualitas, secara bersamaan tato juga menunjukkan bahwa pemiliknya adalah anggota sebuah kelompok komunitas yang menyukai seni tubuh. Sebagian masyarakat modern yang tertarik dengan tato, kemudian menggunakannya sesuka hati sebagai ekspresi diri. Sampai menimbulkan kontra dari sebagian lain masyarakat yang berseberangan keyakinan dengan adat lama. 

Sebagian lain ternyata malah membelokkan kegunaan untuk menandai hal yang negatif, tato menjadi identik dengan kriminalitas. Tanggapan negatif masyarakat tentang tato dan larangan memakai rajah atau tato bagi penganut agama tertentu semakin menyempurnakan imej tato sebagai sesuatu yang dilarang, haram. Maka memakai tatto dianggap sama dengan memberontak.

III.   Kesimpulan

Tato memang sudah menjadi bagian dari kebudayaan manusia, termasuk Indonesia yang mempunya cerita panjang tentang tato. Kehadiran tato dari awal kemunculannya hingga sekarang memang melalui sangat banyak pergeseran dan dinamika. Akan tetapi, pergeseran-pergeseran tersebut muncul sesuai dengan konteks sosial pada masa itu dan menjadi penanda zamannya masing-masing.

Pada era saat ini dimana kebebasan berkomunikasi dan berekspresi menjadi wacana yang besar, sudah semestinya tato mendapat tempatnya di masyarakat untuk ditanggapi secara bijak dan diapresiasi. Sebagai sarana komunikasi dan ekspresi, tato menjadi wahana yang sangat personal yang semestinya tidak bisa dimarjinalkan dengan sudut pandang tertentu.

DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni. 1994. “Melacak Tradisi Tato pada Masyarakat Prasejarah di Indonesia”.

Dalam Sumijati Atmosudiro, Anggraeni. Dan Tular Sudarmadi.Jejak

Budaya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun