Layout tempat perawatan dan perbaikan yang tidak tepat dapat mengakibatkan masuknya contaminant kedalam sistem.
2. Proses pembuatan dan perakitan
Proses pembuatan komponen dan perakitan merupakan salah satu sumber masuknya contaminant kedalam sistem. Untuk mengetahui tingkat kebocoran setelah proses perakitan, factory biasanya menambahkan semacam zat pewarna pada oli atau fluida lainnya sehinga apabila unit telah dikirim ke customer perlu dilakukan penggantian oli awal (initial oil change) yang biasanya berkisar antara 50 hingga 250 jam tergantung dari petunjuk masing-masing Operation & Maintenance Manual masing-masing unit.
3. Oli baru
Â
Oli baru, tidak dapat dianggap sudah sangat bersih karena contaminant dapat masuk selama proses produksi atau penyimpanan. Pada gambar dibawah terlihat oli baru dengan kotoran yang menempel disekeliling drum disertai dengan pompa tangan yang tidak dilengkapi dengan filter yang dapat menyaring contaminant yang terdapat di dalam oli. Kondisi seperti ini sangat memudahkan masuknya contaminant kedalam sistem dan akan mempercepat proses keausan komponen.
4. Kondisi daerah operasi mesin
Kondisi daerah operasi yang tidak bisa dihindari selalu berhubungan dengan kotoran dan debu memungkinkan masuknya contaminant kedalam sistem. Oleh sebab itu sangat penting dilakukan pengecekan kebocoran baik itu oli, udara atau air.
- Cylinder wiper seal
Terletak pada cylinder hidrolik, akan menjadi sumber contaminant jika terdapat kebocoran.
- Reservoir vent port
Lubang pernapasan pada tangki jika tidak tertutup, contaminant akan masuk kedalam sistem.
- Kualitas maintenance yang buruk