Mohon tunggu...
Candra Setiawan
Candra Setiawan Mohon Tunggu... Administrasi - pembaca publik

hidup bebas lepas

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Mendaki Gunung Raung, Mencari Kebebasan di Alam

9 Januari 2018   15:14 Diperbarui: 27 Januari 2018   20:02 1040
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu foto di pejalanan pulang. Salah satu hasil produksi kabupaten jember berupa tembakau tersimpan rapi di Gudang. Banguanan ini adalah salah satu gudang tembakau dan akan banyak ditemui di daerah Jember

Beberapa pos pendakian di Gunung raung tidak memiliki ciri yang spesifik. Vegetasi dari pos 2 hingga 4 dicirikan dengan semak belukar dan pepohonan yang tinggi .  Sekitar siang hari akhirnya diputuskan beristirahat di pos 5 untuk sejenak sholat dan mengisi stamina dan tenaga untuk menuju pos 7. Pos 7 merupakan salah satu pos yang dekat dengan puncak G. Raung dan memiliki ruang yang cukup luas untuk menampung banyak pendaki.  Di sekitar Pos 5 vegetasi G. Raung mulai terlihat beberapa pohon pinus yang ditandai para pendaki dengan cat merah sebagai penanda pos 5.

Kesempatan beristirah ini digunakan dengan baik untuk melemaskan otot yang telas berkerja keras selama mendaki dari pos 2. Otot -- otot paha, kaki ,pundak dan pinggang merupakan otot yang kontraksi selama pendakian. 

Untuk melemaskan otot ini kotak p3K yang dikeluarkan, salah satu obat yang paling dicari yaitu  Geliga Krim yang berguna untuk melemaskan otot -- otot yang bekerja selain juga beberapa teman yang memiliki minyak urut sebgai pelemas otot. Setelah memakai geliga krim sebagian team memilih tidur sembari menunggu team lainnya.  Di pos ini team membuka perbekalan makan siang yang dipersiapkan di pagi hari

Perjalanan menuju pos 7 ditempuh sekitar 5 jam dengan keadaan vegetasi yang telah berubah menjadi tumbuhan perdu. Daerah pos 7 merupakan daerah yang cukup sempit berupa punggungan lereng Gunung. 

Di sekitar pos ini tidak terdapat mata air ehingga pendaki harus membawa dari pos 1. Jika kurang  terdapat porter yang membawa dan menyediakan air bersih. Para porter ini merupakan penduduk sekitar yang  membantu para pendaki yang kekurangan air.

Saat terbit pagi hari dari lereng G. Raung terlihat G. Argopuro berdiri kokoh
Saat terbit pagi hari dari lereng G. Raung terlihat G. Argopuro berdiri kokoh
Di pos 7 inilah kami mendirikan kemah dan beristirahat malam. Sebelum istirahat otot -- otot yang kaku dan tegang diolesi  geliga krim agar tidak pegal dan kesemutan. Rasa hangat dari krim ini juga berfungsi sebgai penghangat badan agar terhindar dari hipotermia. Setelah itu baru baju hangat, celana, kaos kaki dan terakhir sleeping bag menyelimuti tubuh dari  dinginmya malam di lereng gunung Raung.  

Pukul 3 pagi team bersiap untuk summit attack. Dengan pakaian lengkap dan bekal makanan minuman dan obat team bergerak menuju puncak. Jalur yang dilalui berupa semak perdu dan pohon rendah. Perlu ekstra karena jalan semakin menanjak dan curam dibandingkan sebelumnya. 

Sekitar pukul 5 team berada di pos 9 . Pos 9 ini merupakan batas vegetasi terakhir sebelum menuju puncak G. Raung. Di tempat ini team beristirahat sejenak , sholat dan mengisi perut sebelum menuju puncak G Raung.

Kabut turun di sore hari membuat pandangan berkurang
Kabut turun di sore hari membuat pandangan berkurang
Untuk menuju puncak Gunung Raung diperlukan alat  pemanjat dan tali pengaman karena jalur yang dilalui cukup berbahaya.  Tebing yang curam dan material vulkanik yang mudah longsor menjadi hambatan dalam menuju puncak G. Raung.  Dibutuhkan waktu 5 jam untk menuju puncak dari pos 9. Sekitar jam 11 siang team baru dapat mencapai puncak.  Di puncak G. Raung team berfoto dan makan siang. 

Setelah cukup puas sekitar jam 1 , akhirnya turun dari puncak perjalanan menuruni cukup G. Raung menuju pos 7 cukup berat karena disertai dengan turunnya kabut dan hujan gerimis. Hal ini mengakibatkan tambahan berat akibat basahnya pakaian serta penadangan yang kurang jelas.  Perlu kehati -- hatian karena insiden sering terjadi pada saat turun akibat dari habisnya stamina dan energi setelah mendaki.  

Selain itu kurangnya konsentrasi dan kewaspadaan saat menurun. Kurang lebih sekitar pukul 6 sore team behasil turun di pos 7 dan bersiap untuk istirahat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun