Semuanya bermula dari komposisi pemain yang diperkuat pemain seperti Gola, Arizin, dan Neil Johnston. Meski peran playmaker disandang point guard Jack George, permainan justru jadi lebih hidup ketika bola sudah diumpankan ke Gola, lantaran begitu ada di tangan Gola ia akan langsung ngacir mendekati jaring begitu memberikan bola pada center Neil Johnston, yang bisa dimasukkan sediri lewat lay up, dioper pada Arizin, atau dikembalikan pada Gola yang dapat bergerak bebas dengan bantuan guard Larry Hennesy yang menempel pemain lawan.
Selepas pensiun, posisi Johnston diisi Chamberlain yang membuat permainan Warriors lebih sering diarahkan ke bawah jaring oleh Rodgers dengan atau tanpa perantara Gola, Arizin, atau calon pelatih legendaris mereka, point guard Al Attles yang juga punya tembakan akurat.
Permainan Warriors kelak makin variatif ketika mereka sudah pindah ke San Fransisco (1962) di mana Arizin dan Gola sudah pensiun, dan peran Arizin diisi dengan sangat baik oleh  rookie pemain serbabisa Tom Meschery (yang gaya bermainnya lebih mirip Gola dengan akurasi tembakan yang lebih baik) sedang peran Gola diperankan dengan pas oleh rookie kreatif power forward Neil Thurmond yang kelak mengisi peran Chamberlain ketika yang bersangkutan mudik ke Philadelphia untuk memperkuat 76ers.
Tidak harus selalu diarahkan langsung ke bawah jaring, di bawah asuhan pelatih Alex Hannum, Rogers juga diinstruksikan bermain satu dua (give and go) dengan Thurmond atau Chamberlain serta sesekali menjadi screener (dinding pemisah) begitu memberikan umpan pada Meschery agar Meschery mendapat ruang tembak yang lebih lapang.
Sayang meski tampil lebih dominan di bawah jaring, termasuk ketika tembakan para shooter tadi luput, Warriors harus mengakui ketangguhan Boston Celtics yang tampil lebih cair lewat umpan-umpan efektif center mereka Bill Russell yang biasanya langsung menjadi screener bagi para penerima umpan yang membantu mereka nyelonong menuju jaring dengan lebih leluasa atau menembak dengan lebih lapang.
Dengan penampilan yang cenderung kurang berkembang, tidak heran Chamberlain memutuskan mudik ke Philadelphia, meninggalkan komposisi yang lagi-lagi relatif masih sama dengan komposisi sebelumnya.
Beberapa pemain baru yang datang antara lain guard Atlanta Hawks Jeff Mullins (sodara beda bokap nyokap sama Chris Mullins) serta power forward kreatif dengan tembakan akurat dan umpan tajam, yaitu rookie Rick Barry .
Permainan Warriors lebih hidup lantaran setiap pemain siap menjadi screener segera setelah mengumpankan bola pada pemain lain, termasuk Attles serta Thurmond yang permainan pick and roll bersama Barry terbilang efektif lantaran Thurmond juga punya foot work dan jump shot lumayan untuk seorang big man (meski harus diakui permainan bertempo cepat begini rentan buat meleset baik tembakan maupun umpan, termasuk Warriors era Steve Kerr.
Menariknya dengan kaki-kaki yang lincah dari para pemain Warriors termasuk Barry dan Thurmond, mereka berhasil meminimalisasi jump shot para pemain lawan, meski tetap kesulitan mengimbangi rebound para big man dominan apabila tembakan para shooter luput.
Meski tersebut dinilai kurang efektif, pelatih baru Warriors Al Attles berani menerapkan skema dasar Sharman dengan menginstruksikan para guard, seperti sesama rookie Charles Johnson dan Jamal Wilkens, atau bahkan Barry untuk lebih berani menembak atau melayani satu sama lain dengan bantuan screen dari big man  seperti Rick Barry, rookie power forward kekar Derreck Dickey, atau center kekar Clifford Ray (Chicago Bulls) yang saling bertukar seragam dengan Thurmond.
Channel: Adam Spinnela untuk Brandin dan College Basketball Scouting buat Trayce Jackson