Sebut saja center Domantas Sabonis yang dikenal kurang jago defense dan kurang jago block shot, atau shooting guard Kevin Huerter yang dikenal dengan kemampuan melepaskan tembakan sambil bergerak, meski kurang jago menciptakan peluang bagi dirinya sendiri.
Rookie Keegan Murray pun sama. Meski dikenal punya gaya bermain yang serupa dengan Huerter, termasuk pergerakan tanpa bolanya, finishingnya di bawah jaring sempat dianggap belum seluwes sekarang.
Dua pemain yang sudah lebih dulu memperkuat Kings juga tidak luput dari kekutangan. Sebut saja DeAron Fox yang masih belum terlalu pede menembak tiga angka dan skill offense Harrison Barnes yang belum semantap defense-nya, meski semakin hari semakin terasah.
Meski nggak dikenal jago defense, permainan kolektif para pemain Kings membuat defense Kings cenderung lebih rapi, dan ngebikin kelemahan defense Kings secara individu nggak terlalu kentara.
Tempo permainan Kings cenderung makin meningkat lantaran sebagian pemain Kings dari bangku cadangan bertipe tajam, sebut saja point guard mungil Davion Mitchell, scorer Malik Monk, forward luwes jangkung Trey Liles yang permainannya kompletnya makin konsisten dan menyatu dengan permainan cepat ala Kings.
Kings juga masih punya Terrance Davis yang meski tidak terlalu tinggi, rata-rata dikenal jago dribel dan kadang tidak mudah menyerah andai kata tembakan para pemain satu tim (bahkan tembakannya sendiri luput)
Guard keon Johnson juga cocok dengan skema permainan Kings. Selain cukup tinggi dan punya akurasi tembakan tiga angka lumayan. Penetrasinya juga keren, sayang ketangkasannya kerap teredam defender lawan begitu sampai bawah jaring.
Moneke dan Holmes, meski posturnya, tidak terlalu tinggi, energinya seolah tidak pernah habis karena dikenal jago melakukan block shot dan memperebutkan bola muntah andai tembakan kawan luput.